TERHILANG DAN DISELAMATKAN

Spread the love

 

(Suatu Refleksi Kasih Terbesar Tuhan Atas Manusia)

Penulis Anita Rohana Sitio,SP.M.Pd.K

Siapakah diantara kamu yang mempunyai seratus ekor domba dan jikalau dia kehilangan seekor diantaranya, tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya?

Lukas 15: 4

Pelitakota.Id

Bagian 1 – Domba yang Hilang (Lukas 15: 4)

Domba adalah binatang yang sangat lemah yang tidak mampu mencari makan/minum sendiri tanpa tuntunan gembalanya apalagi melindungi dirinya. Satu domba yang hilang meninggalkan kawanan hanya karena tertarik melihat kupu-kupu terbang sampai dia tersesat dan terhilang di hutan. Tidak ada ucapan permisi kepada gembala dan kawanannya, domba tersebut pergi saja dengan diam-diam untuk memuaskan keinginannya. Domba menggambarkan manusia berdosa dan kehilangan kemuliaan Allah.  Manusia dalam keberdosaan yang tersesat, tidak punya arah dan tujuan. Bisa saja tampak luarnya dia bahagia, tertawa karena kepemilikan materi dan akses.  Namun sejatinya ada kehampaan, ada ruang hati yang kosong dan kekosongan itu hanya dapat diisi oleh Pemilik hati itu. Siapakah pemilik hati manusia?. Dialah Tuhan, yang penuh cinta kasih dan terus menyelamatkan yang terhilang.  Hukuman dosa manusia harusnya maut yaitu kematian, tetapi karunia Allh ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus Tuhan kita (Roma 6 :23)

Ingatlah peristiwa saat Tuhan mengampuni, menerima dirimu apa adanya dan menyelamatkan dari dari hukuman dosa!

 

Bagian 2– Anak Hilang yang Kembali (Lukas 15: 24)

Perumpamaan anak yang hilang adalah perumpamaan yang menggambarkan kesetiaan Bapa/Tuhan yang tidak pernah berubah sekalipun anakNya menyakiti dan meninggalkanNya untuk menikmati kesenangan dunia.  Tuhan Yesus mengajarkan bahwa seindahnya dunia dengan harta yang melimpah, suatu saat itu akan berbalik menjadi jerat yang akan membuat seseorang meninggalkan Tuhan.  Yesus secara tidak langsung menyatakan bahwa “tempat tinggal” manusia yang sesungguhnya adalah berada dalam “rumah Bapa”, artinya selalu bersekutu dan memiliki hubungan yang kuat dengan Tuhan.  Persekutuan dengan Tuhan, akan membuat umatNya mengalami kebahagiaan sejati yang berlimpah. Perumpamaan tentang anak dan domba yang hilang selalu diakhiri dengan pesta besar ketika yang hilang itu telah ditemukan.  Bahkan ada sukacita yang besar di Sorga oleh karena satu orang berdosa bertobat (Lukas 15 :7).  Jadi saat engkau menyesali dosa, itulah tanda engkau sedang melihat Tuhan didepanmu membuka kedua tanganNya dan menyambutmu dengan sukacita besar, bukan dengan kesedihan atau kemarahan untuk menghukummu.  Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu yang telah mati dan menjalani hidup Kembali, ia telah hilang dan didapat Kembali (Lukas 15: 32)

Apakah engkau pernah membuat keputusan seperti anak bungsu itu? Percaya Bapa selalu menunggumu dengan setia.

Bagian 3 – Adil, Setia, dan Rendah Hati (Mikha 6: 8)

Nabi Mikha pada kitab Perjanjian Lama adalah nabi sederhana yang berasal dari Moresyet wilayah Yudea. Nabi Mikha prihatin dengan korupsi yang merajalela di kota-kota Israel dan Yehuda. Nabi-nabi, imam dan pelayan mudah disuap (Mikha 2 :11), mereka mencari keuntungan untuk diri sendiri.  Dalam keluarga, hubungan kasihnya menjadi kendor.  Korupsi mempengaruhi penegakan hukum yang tidak adil dan mencederai rasa keteraturan (Maleakhi 3:10).  Situasi yang dialami pada abad 8 Sebelum Masehi tidak jauh berbeda dari yang terjadi pada masa ini dengan semua kondisi sosial masyarakat yang ada.

Pesan nabi ini adalah “Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik dan apakah yang dituntut Tuhan dari padamu? Selain berlaku adil, mencintai kesetiaan dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?.  Sikap adil, setia dan rendah hati adalah sikap yang diperlukan oleh jemaat Tuhan walaupun hidup dimasa sukar seperti hari-hari ini.  Saat kita berbisnis memiliki timbangan yang benar, transaksi yang benar. Dalam keluarga, harus menjaga kesetiaan dengan pasangan dan menjaga nama baik/kehormatan pasangan kita melalui sikap dan perkataan kita. Dalam segala perbedaan yang dihadapi belajar untuk rendah hati, menahan diri untuk terciptanya kedamaian.  Perhatikanlah orang yang tulus dan lihatlah kepada orang yang jujur, sebab pada orang suka damai akan ada masa depan (Mazmur 37:37). Percaya saat Tuhan sudah menyelamatkan kita dari dosa, maka kita ciptaan baru yang diberi kemampuan untuk menjadi adil, setia dan rendah hati.

Sikap adil, setia dan rendah hati, mana yang masih kurang dalam hidupmu? Mari melekat kepada sumber karakter itu!

 

Bagian 4 – Daud dicintai ( Kisah Para rasul 13 : 22)

Penerimaan Tuhan atas hidup manusia tidak ada batasnya. Allah itu panjang sabar. Pada kisah hidup Daud kita dapat menyaksikan penerimaan dan kesabaran Tuhan. Daud yang sudah diurapi menjadi Raja melakukan kesalahan, dosa yang fatal dengan kekuasaan yang diterimanya dari Tuhan bukan hasil jerih lelahnya.  Apakah Tuhan selesai sampai dosa itu? Tidak.  Daud bangkit dan menyesal dan Tuhan menerimanya.  Tentang Daud Allah telah menyatakan : ”Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hatiKu dan yang melakukan segala kehendak-Ku. Dan dari keturunannyalah, sesuai dengan yang dijanjikan-Nya, Allah telah membangkitkan Juruselamat bagi orang Israel, yaitu Yesus”. (Kisah Para Rasul 13:22-23).

Bagaimana dengan hidupmu hari ini? Apakah ada kemiripan kisah hidupmu dengan naik turunnya kerohanian seperti yang Daud alami? Jemaat Tuhan yang terkasih, ada kabar baik dalam Tuhan kita. Penerimaan Tuhan atas hidup kita, itulah kasih yang sanggup menerobos keterpurukan, kejatuhan karena Dialah Bapa yang tidak pernah menolak hidup kita.  Didalam kasihNya tidak ada ketakutan, kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan (1 Yohanes 4 :18a).

Pernahkah kamu jatuh karena beratnya beban hidup? Bangkitlah, karena Tuhan selalu menerimamu!

 

Bagian 5– Pertobatan Saulus (Efesus 5 : 15)

Saulus seorang keturunan suku Benyamin dan juga warga Roma begitu terdidik. Hati Saulus berkobar-kobar untuk mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan.  Saat dalam rencana jahatnya untuk mencari menangkap pengikut Tuhan di Damsyik, Tuhan menemukan Saulus bukan untuk membalaskan kejahatannya tetapi menjadikan Saulus menjadi pelayan Tuhan. Begitu murah hatiNya Tuhan yang sudah dianiaya oleh Saulus (Kisah Para Rasul 9 :5).

Saulus berubah nama menjadi Paulus yang begitu berkobar-kobar juga melayani Tuhan yang dulu pernah dianiaya olehnya.  Mengapa Paulus bisa berbalik total? Karena Tuhan sudah menetapkan Paulus menjadi alat pilihan Tuhan untuk memberitakan nama Tuhan kepada raja dan bangsa-bangsa lain termasuk orang-orang Israel (Kisah Para Rasul 9:15).  Perjumpaan Saulus dengan Tuhan dan membuat rencana Tuhan tergenapi atas Paulus. Sejak peristiwa itu, Paulus memberitakan Yesus di rumah-rumah ibadah dan mengatakan bahawa Yesus adalah Anak Allah (Kisah Para Rasul 9 :20). Bahkan tidak ada yang dapat menghalangi pelayanan Paulus. Bahkan Ketika ia tertangkap atas tuduhan orang Yahudi kepadanya dan dimintai pertanggungjawaban oleh Raja Agripa, Paulus tetap teguh berkata :” Ya, raja Agripa, kepada penglihatan yang dari Sorga itu tidak pernah aku tidak taat.”

Apakah ini hanya terjadi pada Paulus saja? Tentu tidak.  Tuhan juga mempunyai rencana mulia kepada setiap kita. Tuhan yang sama juga memilih kita untuk hidup dalam rencana besar Tuhan yaitu menjadi saksi kebesaran nama Tuhan selama kita hidup. Jadi jikalau terasa hidup hanya rutinitas, sia-sia bahkan jatuh ke dalam dosa, percayalah ada pintu anugerah, kesempatan seperti yang Paulus alami.

Apa yang sering mengisi hari-harimu? Jika bukan Tuhan, percayalah Dia akan menjumpaimu seperti Dia menemui Paulus.

Bagian 6 – Mengalami Kasih Terbesar ( Filipi 2 :8)

Pada masa pandemi covid-19, tidak sedikit orang yang menjadi jahat karena tekanan hidup yang dimiliki. Tekanan karena kehilangan pekerjaan, penghasilan menurun, hubungan yang hambar karena jarang berkomunikasi. Jika dipandang dari segi hukum, kisah Yesus mati dikayu salib dapat diartikan bahwa Yesus penjahat yang super jahat, karena pada jaman itu kematian di kayu salib jadi lambang pembuat kejahatan besar. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diriNya dan taat sampai mati, bahkan mati dikayu salib.  Itulah sebabnya Allah sangat mengaruniakan kepadaNya nama diatas segala nama.

Apa yang menjadi alasan Tuhan merelakan dirinya mati dikayu salib?. Semua kita tau persis jawabannya bukan?. Kematian Yesus dikayu salib jadi bukti kasih terbesar sepanjang masa. Yesus rela mati kepada seluruh umat manusia termasuk mereka yang berdosa, gagal, terpuruk, hina dan diabaikan.   Inilah kabar baik kepada seluruh dunia lintas segala agama dan kepercayaan.  Pengorbanan Yesus di kayu salib yang telah membebaskan manusia karena Tuhan tidak mau seorangpun binasa melainkan beroleh hidup yang kekal.

Seberapa sering kamu menceritakan kabar baik keselamatan dalam Yesus dalam ruang media sosialmu?

Bagian 7– Aku dikasihi Tuhan

Semua kita tentu pernah mendengar dan membaca tentang “Lahir Baru”. Pada kitab Yohanes, jelas tertulis kisah Nikodemus bercakap-cakap dengan Tuhan tentang kelahiran kembali. Nikodemus memahaminya adalah kembali kerahim ibu dan dilahirkan kembali. Sederhana, makna kelahiran baru adalah saat kita percaya dalam hati dan mengaku bahwa Yesus Tuhan penyelamat hidup kita dari hukuman dosa kekal dan memberi pengharapan dan tujuan hidup mulia bersama Tuhan.

Mari kita kenang kembali, peristiwa saat kita lahir baru. Ada yang lahir baru Ketika mengikuti KKR, retreat, dan pelayanan pribadi lewat seseorang yang menceritakan kabar keselamatan dalam Yesus. Peristiwa kita mengalami penerimaan tanpa syarat dari Tuhan, hati yang tenang yang diliputi kasih yang meneduhkan.  Kita merasakan kelegaan yang luar biasa karena terbebas dari hukuman dosa. Itu baru permulaan. Perjalanan waktu selanjutnya diisi dengan tujuan hidup yang baru sekalipun tentu masih banyak tantangan, namun kita tau tidak lagi sendiri menghadapinya. Ada Tuhan bersama-sama dan menjanjikan kemenangan.

“To come to Christ costs you nothing, to Follow Chists costs you something dan to serve Christs will costs you everything _ M.R DeHaan Quote”

DAFTAR PUSTAKA

  1. Alkitab
  2. Kamus Besar Bahasa Indonesia
  3. jagokata.com
  4. sabda.go

Tinggalkan Balasan