REMBANG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rembang terus berupaya menambah jumlah desa tangguh bencana (Destana). Bahkan pada 2025 mendatang, ditargetkan akan terbentuk 100 Destana baru.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rembang Sri Jarwati menyampaikan, sampai dengan 2024, pihaknya sudah membentuk 30 Destana. Pembentukan tersebut menyasar pada wilayah-wilayah yang dinilai rawan terjadi bencana alam, yang tersebar di seluruh kecamatan.
Yang terbaru, lanjutnya, ada dua desa yang ditetapkan menjadi Destana. Yakni, Desa Dadapan, Kecamatan Sedan dan Desa Sale, Kecamatan Sale.
“Jadi desa tangguh bencana itu kami bentuk di desa-desa yang rawan bencana, supaya desa-desa itu mandiri dalam menghadapi bencana,” jelas Anjar, sapaan akrabnya, saat ditemui di kantor bupati setempat, Rabu (4/9/2024)
Disampaikan, pihaknya menargetkan ada 100 destana, sesuai dengan target RPJMD. Sehingga, semakin banyak warga desa yang siap dan mengetahui apa yang harus dilakukan, jika sewaktu-waktu terjadi bencana.
“Nanti di 2025, ada rencana menyelesaikan target RPJMD, 100 desa tangguh bencana,” tuturnya.
Untuk mengejar target tersebut, imbuh Anjar, pihaknya akan menghadirkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk memberikan pembekalan dan mengadakan penilaian ketangguhan desa. Hasil penailaian tersebut, bisa menjadi acuan dalam menganalisis dan mengkaji terkait level kemampuan desa.
“Jadi, ada 100 indikator lebih yang dipenuhi. Ini nanti mereka masuk Destana tingkat pratama, madya atau utama,” pungkasnya.(*)