Pelitakota.id – Kota Bekasi , Terkait dengan Surat Edaran Walikota Nomor 420/6378/Setda. tentang Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kota Bekasi, SMN N 9 Bekasi kembali telah memulai Pembelajaran Tatap Muka Terbatas.
Menurut Kepalah Sekolah SMA Negeri 9 Kota Bekasi Hj Mukaromah M. Pd. SMAN 9 telah membuka pembelajaran tatap muka langsung secara bertahap, ujarnya kepada kepada Awak media . Kamis, (31/8/2021).
Dirinya juga menjelaskan bahwa pihaknya siap melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan kapasitas keterisian kelas 30 persen dan sisanya tetap belajar daring dari rumah.
”Sarana prasarana dan kesiapan guru pengajar sudah sangat siap menyambut PTM yang sudah kami laksanakan sejak hari Rabu kemarin (1/9/2021),” tambahnya lagi
SMA Negeri 9, Melalui sistem “Hybrid Learning” menyiapkan dua cara PTM yaitu, melalui pembelajaran langsung oleh guru dikelas yang diikuti 12 siswa dan siswa lainnya mengikutinya melalui daring atau virtual dari rumah masing – masing, jelas Hj. Mukaromah.
“Hybrid learning” adalah cara pembelajaran yang menggabungkan berbagai pendekatan dalam pembelajaran yakni pembelajaran tatap muka (PTM), Pembelajaran berbasis komputer dan pembelajaran berbasis online ( internet dan mobile learning).
Kesiapan pihak sekolah untuk PTM, bukan tanpa alasan. Selain berdasarkan SE. Walikota Bekasi tentang PTM, SMAN 9 juga disamping itu SMA N 9 sudah melaksanakan kegiatan vaksinasi yang diperuntukan bagi siswa pada Sabtu ( 28/8/2021) dan lebih dari 85 persen dari siswa yang divaksinasi itu, diharapkan mampu menciptakan herd immunity di sekolah sehingga kegiatan belajar mengajar bisa kembali normal.
”Karena proses pendidikan melalui tatap muka di sekolah itu ada tiga nilai penting yang didapat siswa yakni kognitif, afektif dan psikomotorik sementara kalau melalui daring tiga nilai tersebut tidak maksimal didapat siswa,” terangnya lagi kepada Pelitakota.id
Dan para guru mengeluhkan proses pembelajaran daring yang tidak maksimal dalam penyerapan peserta didik pada proses pembelajaran. Itulah sebabnya. dengan antusias para guru menyambut Pembelajaran Tatap Muka (PTM) ini.
“Capaian kompetensi peserta didik sangat minimal, belum lagi pendidikan karakter yang seolah lepas dari roh pendidikan itu sendiri,” ungkap Mukaromah, menutup pembicaraan. Pst.harts