Jakarta – Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menambahkan fitur pada aplikasi Indeks Inovasi Daerah (IID). Upaya penyempurnaan tersebut dilakukan guna menghimpun inovasi yang dihasilkan dari diklat kepemimpinan.
Hal itu disampaikan Kepala Pusat Strategi Kebijakan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), Teknologi Informasi, dan Inovasi Pemerintahan Dalam Negeri BSKDN Aferi S. Fudail saat menyampaikan laporan kegiatan Sosialisasi Penilaian Inovasi Daerah serta Pemberian Penghargaan Innovative Government Award (IGA) 2024 di Aula BSKDN, Jakarta, Kamis (13/6/2024).
“Saat ini [penambahan menu laporan hasil diklat kepemimpinan] masih uji coba dan sedang dalam proses penyempurnaan,” jelas Aferi.
Melalui penambahan tersebut, Aferi berharap daerah dapat semakin proaktif memulai pelaporan dan memanfaatkan data inovasi yang dihasilkan dari produk pembelajaran seperti rencana aktualisasi yang dihasilkan dari diklat Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), Aksi Perubahan dari Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) dan Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) serta proyek perubahan dari Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN).
“Diharapkan dengan adanya perbaikan-perbaikan, penilaian inovasi daerah dapat terselenggara dengan baik dan bermanfaat tidak hanya bagi pemerintah daerah (Pemda) tetapi juga masyarakat, serta semakin memotivasi daerah untuk melakukan inovasi,” pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala BSKDN Yusharto Huntoyungo membeberkan tren pelaporan inovasi yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2023, 527 Pemda berpartisipasi melaporkan inovasinya melalui aplikasi IID. Dalam pelaporan tersebut, BSKDN berhasil menghimpun 28.539 inovasi.
“Ini merupakan capaian tertinggi sepanjang penyelenggaraan IGA, semoga akan terus meningkat seiring dengan upaya-upaya pengembangan yang kami lakukan,” ungkap Yusharto.
Dia menjelaskan, upaya pengembangan aplikasi pelaporan inovasi harapannya tidak hanya akan meningkatkan pelaporan inovasi, tetapi dapat memacu daerah untuk menggali lebih dalam potensi-potensi yang dimiliki sehingga inovasi yang dilahirkan semakin beragam.
“Dengan mendayagunakan potensi daerah secara cermat, Pemda mampu menghadirkan terobosan-terobosan yang dapat meningkatkan daya saing daerahnya,” pungkasnya.(***)