PELITAKOTA.ID Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Inteligensia Kristen Indonesia (DPP PIKI) melalui Ketua Umum Baktinendra Prawiro, M.Sc., M.H., dan Sekretaris Jenderal Audy WMR Wuisang, S. Th., M.Si. menyatakan sikap terhadap Kasus Bom Gereja di Makassar. PIKI mengutuk segala bentuk aksi terorisme dan menyerukan agar segenap keluarga besar PIKI di seluruh Indonesia untuk memperkuat persatuan dan kebersamaan bersama segenap komponen bangsa Indonesia.
Ada lima butir Pernyataan Sikap Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Inteligensia Kristen Indonesia (DPP PIKI) terkait Kasus Bom Gereja di Makassar, yaitu:
1. Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Inteligensia Kristen Indonesia (DPP PIKI) mengutuk segala bentuk aksi terorisme dan meminta aparat keamanan bertindak tegas dan tuntas dalam menjamin rasa aman beribadah bagi semua agama di Indonesia. DPP PIKI mengajak semua pihak untuk tetap memelihara persatuan dan kebersamaan sebagai bangsa Indonesia di tengah berbagai tantangan yang dihadapi negeri ini dalam masa pandemi global Covid19.
2. Pada dasarnya aksi terorisme merupakan tindakan yang didasarkan pada kebencian yang mana bertentangan dengan ideologi Pancasila yang pada dasarnya membutuhkan dukungan kita bersama untuk mewujudkannya.
3. DPP PIKI sangat menghargai sikap tegas pemerintah yang dinyatakan oleh Presiden Joko Widodo yang mengajak penguatan nilai-nilai toleransi dalam melawan terorisme serta memerintahkan langkah tegas Polri. Demikian pula pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholili Qoumas yang meminta Polri untuk tetap cermat mengamankan rumah ibadah.
4. Kami menyerukan kepada segenap keluarga besar PIKI di seluruh Indonesia untuk memperkuat persatuan dan kebersamaan bersama segenap komponen bangsa Indonesia membangun perdamaian dan toleransi berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 disemangati semboyan nasional Bhinneka Tunggal Ika.
5. Kami menyerukan kepada segenap umat Kristiani untuk tetap tenang dan memelihara suasana damai memasuki masa hari raya Paskah Yesus Kristus yang penuh ucapan syukur karena bangsa kita mulai melihat cahaya harapan keluar dari pandemi global Covid-19 melalui program vaksinasi.
Serangan bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar terjadi pada hari Minggu (28/03/21). Polri menyebut identitas pelaku berinisial “L” dan punya jaringan dengan JAD dan ada kaitannya dengan orang-orang yang melakukan serangan di Jolo, Filipina selatan.
Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Argo Yuwono mengatakan terkait kronologi, “Ada dua orang yang berboncengan menggunakan sepeda motor matic. Dari informasi di lapangan, ditemukan kendaraan yang sudah hancur. Ada beberapa potongan tubuh, yang akan jadi bagian untuk meyakinkan penyidik”.
Argo juga memastikan bahwa pihak kepolisian akan menjamin keamanan dalam merayakan Jumat Agung yang akan dilaksanakan pada 2 April serta menjelang perayaan Paskah pada tanggal 4 April. APM