MISI, ANTARA DEFINISI DENGAN PRAKTEK

Spread the love

Markus 6:37 (TB) “….”Jadi haruskah kami membeli roti seharga dua ratus dinar untuk memberi mereka makan?

Jika bertanya kepada para pemimpin Kristen apa itu definisi misi?, sangat mudah mendapatkan jawaban dan kesepakatan. Tetapi ketika bertanya apakah hari ini praktik misi masih relevan? Responsnya berbeda-beda bahkan akan saling silang pendapat. Yang satu akan berkata: “Itu Kristenisasi!”, yang lain, “Jangan mengganggu hubungan umat beragama!”, “Sebaiknya fokus dulu pada pelayanan sosial!” Dan lain sebagainya. Ini artinya, jika soal definisi semua pihak tahu jawabannya, tetapi ketika hendak dipraktekkan rata-rata banyak alasan.

Para murid tahu, bahwa mengikuti Yesus harus peduli pada sesama, tetapi ketika Yesus minta mereka bertindak, mereka menjawab “memangnya kami yang harus bertindak beli roti dua ratus dinar? …” “wah dari mana uangnya?”

Mengapa begitu banyak gereja dan lembaga melayani di bidang misi, kelas-kelas misi rutin digelar. Seminar, konferensi, workshop, kelas pemuridan yang bermaksud melatih misi tiada henti dilaksanakan. Tentu saja banyaknya konferensi misi sangat baik, namun hendaknya jangan berhenti hanya pada bagian itu. Terlalu banyak lembaga yang bergerak di bidang, dengan rupa-rupa jangkauannya, terkadang tidak sebanding dengan jumlah pertobatan yang dihasilkan. Lalu apa masalahnya?

Gerakan misi harus mampu keluar dari situasi kesepakatan seminar atau konferensi selalu baik, tetapi kerap gagal di bagian implementasinya. Ibarat seseorang berkata: “Ini aku, utuslah dia!” – apakah praktek misi hanya seperti itu? Mari belajar dari para misionaris yang “membuang diri ke ladang Tuhan Saudara….!”. Adalah tugas bersama, memperkokoh definisi misi yang Alkitabiah dengan praktek nyata dan berkelanjutan.

Salam Injili

Tinggalkan Balasan