Pelitakota.id | Suara Kebenaran Injil Hari Ini | 1 Samuel 15:26-27, Tetapi jawab Samuel kepada Saul: “Aku tidak akan kembali bersama-sama dengan engkau, sebab engkau telah menolak firman TUHAN; sebab itu TUHAN telah menolak engkau, sebagai raja atas Israel.” Ketika Samuel berpaling hendak pergi, maka Saul memegang punca jubah Samuel, tetapi terkoyak.”
*KETIKA HATI NURANI MENJADI BEBAL*
Dalam dialog Saul dengan Samuel nampaknya Saul tidak sedikit pun menun-jukkan penyesalan. Ia terus mengulangi kesalahan-kesalahan yang sama.
Berbeda dengan Samuel yang hingga masa tuanya tetap hidup berintegritas sehingga bisa menjadi teladan bagi umat Israel, Saul tampaknya hanya mengan-dalkan jabatan dan kekuasaannya. Alih-alih menjadi pemimpin yang tegas bagi umat Israel agar sesuai kehendak Tuhan, Saul malah memilih menjadi pemimpin yang populis dan mengabaikan kehendak Tuhan demi disukai rakyatnya.
Dalam kehidupan sehari-hari kita juga seringkali dihadapkan pada pilihan untuk taat pada pimpinan Tuhan atau memilih keuntungan di depan mata. Jika Tuhan sudah mengubah hati kita, maka mengikuti tuntunan Tuhan akan menjadi sesuatu yang alami, bukan lagi pilihan.
Bagi rakyat Israel, episode hari ini memaparkan dengan gamblang kondisi kerohanian mereka yang sesungguhnya. Kehidupan mereka telah menjadi hidup yang menomorsatukan keuntungan duniawi, sehingga tanpa berpikir panjang umat beramai-ramai mengabaikan perintah Tuhan dan menyimpan barang jarahan.
Kegagalan Saul menjalankan fungsinya sebagai raja yang seharusnya dengar-dengaran pada pimpinan Tuhan dan memimpin umat Tuhan untuk tetap taat kepada-Nya, telah menjadi sedemikian parah sehingga Tuhan menolaknya.
Jika Tuhan menegur, baiklah kita peka. Jangan biarkan hati kita perlahan-lahan menjadi semakin kebal terhadap suara-Nya. Haleluyah, amen. Pst.harts