KESAKSIAN SEORANG IBU MUDA “KEKUATAN IMAN DI TENGAH KEHANCURAN JIWA YANG TERHIMPIT”

Spread the love

 

Bandung, 21 Oktober 2022 –  ini adalah sebuah kesaksian seorang Ibu muda dari Istri seorang pelayan Tuhan yang mengelolah sebuah Wisma yang biasa di pakai reat-reat di  Kawasan Lembang Bandung yang tepatnya  di Jl Kolonel Masturi  Bandung.

Setiap kali penulis bertemu dan berinteraksi dengan Ibu ini walaupun masih termasuk berusia belia akan tetapi dalam setiap bertutur kata maupun berinteraksi terlihat prilaku dan karakter yang memiliki sikap yang luhur dan memiliki etika kesopanan yang santun oleh karena itu beliau memiliki pergaulan yang sangat luas dari berbagai kalangan Usia dan Status sosial apapun itulah kesan yang di dapat dari Penulis.

Itulah Wanita kita sebut saja dengan Inisial WS,  Penulis kenal dengan WS sudah cukup lama dan kerapkali membuat daftar penjadwalan pelayanan mimbar. Agar mempermudah penulis membuat profil kesaksian WS, maka penulis hanya memakai dengan panggilan inisial saja, dan inilah cerita kesaksiannya.

WS adalah seorang sarjana lulusan salah satu Universitas luar negeri dibidang Pendidikan, dan merupakan seorang puteri/menantu dari pemilik dan Pengelola lahan yang cukup luas dengan beberapa bangunan bungalow, mess, dan beberapa bangunan yang didirikan dilingkungan sebuah Kawasan Reat-reat terbaik (red) di daerah Lembang – Bandung.

Tentunya pekerjaan yang tidak mudah bagi seorang istri dari seorang Pelayan Tuhan kita sebut saja Bpk.Ry yang telah dikaruniai dua orang puteri dan satu orang putera yang masih berusia anak anak.

Menurut penilaian dari mata bathin penulis dari WS ini adalah memiliki gambaran ekspresi Jiwa ke ibu an (mother spirit) yang juga meradiasikan kekuatan dan kecintaannya terhadap TUHAN, yang cukup mengejutkan saat penulis membacanya beberapa waktu yang lalu seperti yang kesaksian yang di ceritakan  oleh WS kepada Penulis

Jumat, 12 Agustus 2022, “hari dimana merupakan sebuah pukulan jiwa sebagai seorang ibu muda, namun juga merupakan “sebuah batu untuk saya dapat melompat lebih jauh bagi sebuah rancangan TUHAN yang lebih besar bagi kehidupan kami

Ibarat sebuah petir, saat kami mendengar berita, bahwa anak ke-3 kami, putera terkecil menurut hasil diagnosa menderita ‘Thalasemia Mayor’.

Sebuah pukulan, patah hati, rasa kuatir, takut, kebingungan bercampur aduk. “ demikian penuturannya.

“Jiwa saya meluap , memberontak….sama sekali tidak siap menerima kenyataan ini !!Tidak siap sama sekali, Tidak !! Tidak siap. Tidaaaaak! Pokoknya begitu reaksi saya………kata Ws

Sambil menangis di kamar mandi, kejadian demi kejadian selama seminggu Tuhan seperti menyatakan dan memunculkan beberapa hal.

‘Di Hari Minggu lalu.. tanpa kupahami aku sangat terdorong untuk berdoa supaya salah satu teman adik kami jadi menginap di Villa kami’.imbuh Ws

Esoknya, hari Senin, teman yang kami doakan, akhirnya menginap di Villa Kawasan dimana kami tinggal. Dia berkomentar , bahwa  (kita sebut saja) ET pucat dan sebaiknya segera dilakukan pengecekan darah.

Selasa, bersamaan dengan jadwal Vaksin ET.saya berkonsultasi dengan dokter dan melakukan pemeriksaan darah di labotarium.Di hari itu juga ada kelainan , keanehan dari hasil sementara analisa labotarium.jelas Ws

Lebih lanjut Ws bercerita “Kamis, saya bertemu mentor saya, bercerita tentang pengalaman anak dari temannya dikategorikan menderita Thalasemi.”

Jumat, Hasil Tes Lab keluar , lalu dua dokter mengatakan berdasarkan hasil tersebut telah mendiagnosa, bahwa ET menderita penyakit genetika ,Thalasemi Mayor.

Apakah saya masih mau bilang saya tidak siap??? Ternyata menyadarkan saya, bahwa Tuhan sudah berjalan di depan..menuntun kami dan telah mempersiapkan sesuatu yang tidak pernah kami rancang sebelumnya…

Hari ini dihari Minggu pula, tepat 1 minggu setelah suami dan saya berkomitmen untuk menangani pelayanan “GROW in faith “ ternyata…kami diperhadapkan dengan kenyataan ini.

“Tuhan,memang ini tidak mudah…tetapi Tuhan..terlalu jelas betapa indahNya Engkau menunjukkan bahwa Engkau berjalan di depan kami !! “ jelas WS

So, Tuhan…How do you want to use me.. Be it unto me..according to Your Word..according to Your Promises. “ ungkapannya.

Kamis , 20 September 2022, Persekutuan perdana onsite kembali dilaksanakan setelah terjeda karena PPKM sehubungan dengan pandemic covid-19, sdri.WS yang penulis kasihi, sedang mengasuh dan bermain sambil menggendong putera nya ET

Bersamaan dengan jadwal saya bertugas untuk melakukan pelayanan mimbar, saya berjumpa dan memanggil Namanya..Terkagum ketika melihat sorot matanya yang tajam, memancarkan kekuatan rohani sambil saya meminta untuk WS melepaskan ET dari gendongannya dan menyerahkan ET kedalam pelukan saya..

Hati saya bergetar melihat ET, seorang anak lelaki kecil yang ceria, dan dapat berkomunikasi meskipun masih terbatas. Ada sesuatu yang sebenarnya tidak umum bagi seorang WS yang harus menerima keadaan seperti ini. Tapi tidak ada tersirat dari raut muka seperti umumnya seorang Wanita yang terpukul jiwanya, raut kesedihan, kekecewaan selain SENYUM KASIH yang selalu tercermin seperti selama ini saya mengenalnya…

Ada bagian kita untuk berupaya semaksimalnya bagi pribadi pribadi yang kita kasihi dan tertangani selain tentunya dibarengi oleh doa dan perkenanan TUHAN. Tetapi ada peristiwa yang secara medis pun tidak mudah ditangani karena kaitan penderita penyakit genetika.

Berapa banyak kita meletakkan iman dan pengharapan kita kepada pernyataan Kuasa Tuhan ?

Apakah keadaan dan peristiwa menyakitkan dapat menggoyahkan iman, panggilan pelayanan mulia yang TUHAN anugerahkan ?

Bukankah justru hal tersebut menjadi sebuah batu loncatan dimana TUHAN seiring dengan perjalanan, ketangguhan dan kesetiaan para pelayanNYA akan menyatakan banyak PERKARA PERKARA BESAR sehingga banyak orang akan gentar dan mengatakan bahwa TUHAN KITA MAHA BERKUASA dan melakukan jauh dari cara pemikiran dan upaya manusia…

Ibadah kumpulan persekutuan para orang tua Keluarga El Shaddai yang kental dengan nuansa kasih keluarga Kristus sebelum mengakhiri acara memanjatkan doa bersama untuk ET, juga untuk semua yang tengah mengalami sakit penyakit dan tersisip rasa cinta ditengah bangsa agar banyak orang melihat perbuatan Ajaib melalui kehidupan umat percaya dalam Kristus.

Penulis : Lukman Pandji.
Editor :Romo Kefas

 

Leave a Reply