KEMBALIKAN MIMBAR GEREJA SEBAGAI TEMPAT BERITAKAN FIRMAN ALLAH

Spread the love

Kisah Para Rasul 18:9 (TB) Pada suatu malam berfirmanlah Tuhan kepada Paulus di dalam suatu penglihatan: “Jangan takut! Teruslah memberitakan firman dan jangan diam!

Pelitakota.id Mengapa seorang pendeta harus mengenakan baju atau jubah dengan collar putih di bagian kerah lehernya? Jika membaca sejarah collar, gereja-gereja mana yang menggunakan, dan apa artinya? Sangat menarik! Seseorang yang kemudian menjadi pendeta dan gunakan jubah khusus dengan collar serta stola punya kebanggaan atas status kependetaannya, bahwa kini ia melayani Tuhan!

Pada arti lain, collar pendeta berwarna putih dimaknai sebagai “sumpah” bahwa:

  1. ia hanya memberitakan firman Tuhan yang bersumber dari Alkitab, bukan beritakan dirinya apalagi hanya suka serang agama yang berbeda;
  2. perkataannya benar dan kudus dan harus dipertanggung jawabkan di hadapan Kristus dan umat;
  3. lehernya dilingkari dengan collar sebagai tanda seluruh perkataannya diikat dalam kebenaran firman, bukan dongeng, pengalaman diri, kesaksian dusta, atau lelucon yang tidak membangun.

Maka ketika mimbar gereja tidak lagi berfungsi sebagai tempat Allah bicara kepada umat-Nya melalui hamba-Nya bukan saja sedang melakukan pengingkaran atas sumpah jabatan, tetapi sedang mengkudeta kedudukan Allah Sang Firman yang hidup yang seharusnya diberitakan.

Meskipun di masa kini sudah makin terbiasa ada pendeta-pendeta yang berkhotbah tanpa collar, namun sumpahnya jabatan kependetaan jangan pernah hilang apalagi dilupakan.

Sudah waktunya dan setidaknya, setiap pengurus Sinode Gereja mengingatkan para pendetanya untuk menjaga sikap dan ucapannya saat berkhotbah, bahwa ia wajib menyampaikan firman Tuhan yang kudus dan berwibawa, sehingga mimbar gereja tidak menjadi ajang jelekan agama lain, hanya cari uang dengan menyebut itu perintah Roh Kudus, bahkan menjadi tempat pelawak-pelawak rohani yang menyesatkan umat Kristus. Karenanya, kembalikan mimbar gereja hanya sebagai tempat beritakan firman!

Salam Injili

Pdt.Dr.Ronny Mandang

Leave a Reply