Juara I Lomba ILP di Jateng, Posyandu Ngudi Lestari 1 Desa Grawan Maju Tingkat Nasional

Spread the love

REMBANG – Posyandu Ngudi Lestari 1 Desa Grawan, Kecamatan Sumber berhasil menjadi juara I, lomba implementasi Integrasi Layanan Primer (ILP) Posyandu Berprestasi Tingkat Provinsi Jawa Tengah 2024. Dengan prestasi tersebut, Posyandu Ngudi Lestari 1 akan mewakili Jawa Tengah ke tingkat nasional, pada Juli mendatang.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang dr Ali Syofi’I menjelaskan, ada beberapa tahap penilaian yang telah dilalui dalam penilaian Posyandu berprestasi, yaitu seleksi administrasi, seleksi paparan melalui daring, dan visitasi tim penilai Provinsi Jawa Tengah ke posyandu yang menjadi tiga besar.

“Ada tiga inovasi yang diterapkan di Posyandu tersebut, yaitu Forum Kesehatan Desa dalam Rumah Desa Sehat (FKD dalam RDS), Telponi (Temokno Laporno Openi), dan Gerdu Grawan (Gerak Cepat Kader Posyandu Grawan),” ungkapnya, saat dihubungi melalui via telepon, Selasa (11/6/2024).

Disampaikan, inovasi Gerdu Grawan diinisiasi pada awal 2022, untuk memperkuat inovasi FKD dalam RDS yang ada di Kabupaten Rembang. Terkait tingginya kasus Kematian ibu, bayi, dan balita di Rembang pada 2022, inovasi Telponi hadir untuk mengatasi permasalahan tersebut. Gerdu Grawan pada era Telponi adalah melakukan pembagian wilayah binaan kader, sesuai sasaran inovasi Telponi, yaitu ibu hamil, bayi, dan balita.

Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes Kabupaten Rembang, drg Dini Nuraida menambahkan, implementasi ILP di Posyandu Ngudi Lestari 1 dimulai pada Oktober 2023, yang juga dilaksanakan secara serentak di Kabupaten Rembang. Permasalahan Posyandu Ngudi Lestari 1 pada awal pelaksanaan ILP adalah rendahnya jumlah kunjungan sasaran per siklus hidup pada hari buka Posyandu.

Melihat permasalahan tersebut, lanjut Dini, muncullah strategi inovasi Gerdu Grawan dalam meningkatkan jumlah kunjungan Posyandu ILP Ngudi Lestari 1, yakni dengan melakukan pembagian tanggung jawab kader, berdasarkan keluarga binaan sesuai jumlah KK, dalam memudahkan kunjungan rumah. Yang kedua, membuka layanan posyandu ILP pada pertemuan kegiatan di tingkat RT seperti arisan, pengajian, pertemuan kelompok tani, dan lain-lain untuk meningkatkan kunjungan Posyandu terutama sasaran usia dewasa.

“Sebelum hari pelayanan Posyandu, kita sudah punya data target, mulai bayi, balita, dan ibu hamil yang harus datang, juga ada sasaran anak remaja, usia dewasa, dan lansia, satu tahun satu kali minimal harus diskrining. Nah dari target sasaran itu ketahuan yang tidak bisa hadir siapa, maka kami kunjungi,” ujarnya.

Sebagai informasi, Posyandu Integrasi Layanan Primer (ILP) merupakan kegiatan pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk menguatkan pelayanan kesehatan di RT/RW/Dusun, yang menyasar semua siklus hidup mulai dari ibu hamil/nifas, bayi/balita/anak prasekolah, anak sekolah/remaja, usia dewasa, sampai lansia. Pelayanan Posyandu terdiri dari lima langkah yaitu pendaftaran, penimbangan dan pengukuran, pencatatan, pelayanan kesehatan, dan penyuluhan kesehatan.

Tinggalkan Balasan