JANGAN TAKUT

Spread the love

Oleh: Obden Sumero Odoh S.Th., M.Pd.K
Dosen STT LETS BEKASI

Ku tidak takut s’bab Kau besertaku
Ku tidak bimbang s’bab Engkau Allahku
Engkau meneguhkanku, bahkan menolongku
Kau batu karangku Yesus Tuhan
Yesus memegangku dengan tangan kanan-Mu
Yesus memberiku kemenangan
Yesus memegangku dengan tangan kanan-Mu
Yesus memberiku kemenangan

Pelitakota.Id

Pendahuluan
Pada tahun 2020 ini kita umat Kristiani merayakan hari Natal dalam suasana prihatin, sedih, dan kuatir karena wabah virus Covid 19 yang melanda seluruh dunia termasuk Indonesia. Virus Covid 19 telah merusak dan mengubah tatanan kehidupan manusia sehingga kita harus menyesuaikan diri dengan kehidupan normal baru. Banyak keluarga yang berduka karena kehilangan anggota keluarga yang dikasihi, kehilangan pekerjaan, usaha bangkrut, anak-anak yang sekolah dan mahasiswa mengalami kesulitan dalam belajar maupun kuliah serta mengalami gangguan dalam pertumbuhan emosi dan sosial. Dampak lain terjadi adalah kekerasan dalam rumah tangga, dan meningkatnya angka perceraian. Pada bulan Juni-Juni 2020 jumlah perceraian meningkat 57 ribu kasus dengan 80 persen gugatan cerai yang masuk di Pengadilan Agama diajukan oleh istri. 31 Agustus 2020 Suara .com. Juru bicara penanganan Covig 19 Wiku Adisasmito menjelaskan bahwa tren kasus Covid 19 memburuk, menembus angka 100 ribu dalam satu bulan terakhir 22/12/2020 Liputan 6.com.

Pokok Bahasan

Jangan Takut (don’t be afraid)
Lukas 2:10 Lalu kata malaikat itu kepada mereka: “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa:

Alkitab menjelaskan bahwa ada jaminan dan seruan jangan takut bagi kita umat Tuhan ditenga situasi wabah Covid 19 yang dihadapi. Jangan takut memilki arti bahwa kita dilarang atau tidak boleh merasa gentar (ngeri), gelisa, kwatir menghadapi sesuatu yang dianggap akan mendatangkan bencana contoh wabah Covid 19. Dalam merayakan Natal dengan situasi yang kita alami ini mengajak kita semua melihat kepada Yesus sebagai sang Juruselamat dengan pesan Jangan Takut.

Para Gembala Meresponi Natal Sebagai Pengharapan
Berita tentang natal pertama kali diberitakan kepada para gembala dipadang Lukas 2:8-14. Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. 2:9 Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan. 2:10 Lalu kata malaikat itu kepada mereka: “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: 2:11 Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. 2:12 Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan.” 2:13 Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya: 2:14 “Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya.”

a. Gembala Adalah Profesi yang Mulia.
Para gembala domba di daerah Palestina merupakan kelompok masyarakat yang hidup sederhana dan terpencil bahkan saat bertugas mereka tinggal di alam terbuka, terpisah dari keluarga, tetapi para gembala dikenal sebagai orang-orang yang setia dalam menjalankan tugasnya seperti dalam Lukas 2 ayat 8.b ”…menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam”
b. Tugas utama para gembala antara lain:
1). Menjaga domba dari serangan pencuri dan binatang buas, merawat domba yang terluka.
2). Mencari domba yang hilang atau tersesat, mencarikan makanan dipadang dan menyediakan air dombanya.

Berita utama Natal yang disampaikan kepada para Gembala
Lukas 2:10-11. Lalu kata malaikat itu kepada mereka: “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: 2:11 Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud

Kesukaan besar bagi semua bangsa
Natal adalah bukti kebesaran kasih Allah dan kepedulian pada manusia. Sepeti dalam Yohanes 3:16. Sebagai contoh dalam keluarga kita saling mempedulikan pasti kita bersukacita. Apalagi

Allah yang perduli kepada kita.
Telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus
Berita ini bagi bangsa Israel merupakan berita besar. Dimana kedatangan Juruselamat adalah hal yang paling dinanti-nantikan oleh orang Yahudi. Ribuan tahun bangsa Israel menunggu penggenapan janji Tuhan tentang Mesias dalam seperi tertulis dalam Kejadian 3:15. Bangsa Israel meyakini bahwa Mesias akan memberikan pembebasan dari perbukajan dosa. mengembalikan kerajaan Israel seperti zaman Daud.

Keluarga Zakaria Meresponi Sang Natal Dengan Benar
Lukas 1:5-7. 1:5 Pada zaman Herodes, raja Yudea, h  adalah seorang imam yang bernama Zakharia dari rombongan Abia. i  Isterinya juga berasal dari keturunan Harun, namanya Elisabet. 1:6 Keduanya adalah benar di hadapan Allah 1  dan hidup menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat. j  1:7 Tetapi mereka tidak mempunyai anak, sebab Elisabet mandul dan keduanya telah lanjut umurnya.

Dalam setiap daerah memiliki budaya, sejarah, dan tingkatan perbedaan kelas, seperti budaya orang Yahudi pada masa Yesus. Urutan kelas yang tinggi terdiri dari keturunan Harun, merka bertugas sebagai imam dsekitar Yerusalem, dan diantara mereka sayangnya ada yang sombong, fanatic, mementingkan diri sendiri. Sebagai contoh Imam dalam perumpamaan orang Samaria yang baik. Dia menganggap dirinya terlalu tinggi untuk menolong korban perampokan. Tapi ada beberapa orang yang berbeda diantara mereka yaitu seorang imam tua bernama Zakarias, yang berarti “Tuhan mengingat” Karena Hukum Musa menuntut seorang imam hanya menikahi seorang wanita yang bereputasi baik, maka Zakarias memilih anak perempuan seorang imam menjadi istrinya. Perempuan itu tidak hanya keturunan Harun, tapi dia membawa nama istri Harun yaitu Elisheba atau Elisabet, yang berarti “janji Tuhan” Nama mereka akan nyata benar pada masa tua mereka. Kita belajar, teladan ketaatan mereka, “Keduanya adalah benar di hadapan Allah dan hidup menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat” . Hidup Zakaria dan Elizabeth menyenangkan Tuhan. Mereka hidup sederhana memiliki gaya hidup bersekutu dengan Tuhan. Mereka lebih peduli terhadap apa yang dipikirkan Tuhan daripada manusia. Dan itu merupakan dasar penting untuk membangun hubungan perkawinan yang baik. Kualitas perjalanan kita dengan Tuhan menentukan kemampuan kita berjalan dalam harmoni dengan pasangan kita. Dan perjalanan dengan Dia hanya bertumbuh saat kita ingin menyenangkan Dia daripada mengesankan manusia.

Penutup.
Cara kita meresponi berita dan peristiwa Natal akan menentukan apakah Natal itu berarti bagi kita atau tidak. Berikut kita bisa belajar respon yang benar dari para Gembala dan Keluarga Zakaria. Tanggapan para Gembala yaitu:

Para Gembala percaya kepada Tuhan.
Lukas 2:15. Setelah malaikat-malaikat itu meninggalkan mereka dan kembali ke sorga, gembala-gembala itu berkata seorang kepada yang lain: “Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita.”
Natal sangat berarti bagi mereka yang percaya pada pentingnya peristiwa itu. Bagi mereka yang tidak percaya, natal hanaya peristiwa biasa.

Para Gembala bertindak
Lukas 2:16. Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan. Iman tanpa perbuatan adalah mati. Para gembala mencari dengan penuh semangat. Kalimat, ”lalu mereka cepat-cepat…” menunjukkan betapa semangatnya mereka itu. Natal adalah berita sukacita dan damai sejahtera bagi semua orang terutama mereka haus, lapar, putus asa, sakit.

Daftar Pustaka.
______ Suara.com. 31 Agustus 2020
______ Liputan 6.com. 22/12/2020
______.https://www.kidung.com/2015/03/14/lirik-chord-lagu-yesus-memberiku-kemenangan-niko-njotorahardjo
______ Sumber: http://alkitab.sabda.org/passage.php?passage=lukas 2: 8-14
______ https://alkitab.sabda.org/passage.php?passage=Luk%201:1-80&tab=text#n5

Tinggalkan Balasan