Pelitakota.id | Suara Kebenaran Hari Ini | 1 Korintus 1:18, “Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah.”
Rasul Paulus telah mendidik dirinya sendiri di bawah pimpinan guru Gamaliel dalam pengajaran bangsa Yahudi, namun di dalam pemberitaan tentang salib Yesus Kristus, ia mengesampingkan semua pengajarannya itu. Ia memberitakan Yesus yang disalibkan dengan bahasa yang jelas, memberitahukan kepada banyak orang bahwa Yesus yang disalibkan di Yerusalem adalah Anak Allah, Juruselamat manusia, dan bahwa semua orang yang ingin diselamatkan harus bertobat dari dosa-dosa mereka, dan percaya kepada-Nya, serta tunduk kepada pemerintahan dan hukum-hukum-Nya.
Kebenaran ini tidak membutuhkan hiasan buatan, kebenaran ini terbit dengan keagungan terbesarnya dalam terangnya sendiri dan menang di dalam dunia ini oleh kekuasaan ilahinya dan pekerjaan Roh. Pemberitaan yang jelas mengenai Yesus yang disalibkan itu lebih kuat dari pada semua kefasihan berbicara dan filsafat dunia ini.
Tentu saja pengaruh pemberitaan Injil ini berbeda-beda: Bagi mereka yang akan binasa, pemberitaan tentang salib adalah suatu kebodohan, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah (1 Korintus 1:18). Untuk orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan, tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah (1 Korintus 1:23-24).
Sedangkan berita tentang Kristus yang disalibkan itu telah menjadi suatu batu sandungan untuk orang-orang Yahudi. Mereka sulit menerima hal itu. Mereka memiliki kebanggaan dan harapan bahwa Mesias yang mereka tunggu-tunggu itu haruslah seorang raja seperti layaknya seorang raja di dunia ini. Itulah sebabnya mereka tidak akan pernah mengakui orang yang penampilannya begitu hina di dalam kehidupannya dan mengalami kematian yang begitu terkutuk sebagai Penyelamat dan Raja mereka. Pada masa Kristus hidup, tidak ada orang yang terkenal karena berhikmat atau fasih berbicara ditugaskan untuk mendirikan jemaat atau memberitakan Injil. Yang dipanggil adalah beberapa nelayan sederhana, dan diutus untuk melaksanakan pekerjaan ini. Orang-orang ini diutus untuk menjadikan bangsa-bangsa sebagai murid Tuhan. Bejana-bejana ini dipilih untuk menyampaikan harta karun pengetahuan yang menyelamatkan kepada dunia. Untuk menaklukkan kesombongan dan kesia-siaan manusia. Allah telah memilih apa yang bodoh bagi dunia, untuk memalukan orang-orang yang berhikmat. Orang-orang yang tidak terpelajar itu telah mengalahkan mereka yang paling terpelajar. Dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat.
Saudaraku, berita Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya. Dan berita itu sekarang menjadi berita yang harus diberitakan oleh setiap kita anak-anakNya. Haleluyah!!! (Pst.harts)