HIDUP DALAM PENGHARAPAN

Spread the love

1 Petrus 1:3  Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan

Pelitakota.id Sekarang ini kita hidup dalam dunia yang semuanya serba canggih. Segala suatu yang kita butuhkan dan perlukan dapat kita peroleh dengan sangat mudah. Dengan handphone dalam genggaman tangan, kita bisa membuka berbagai macam aplikasi dan melakukan berbagai macam transaksi. Tanpa harus keluar rumah kita bisa membeli semua kebutuhan kita dengan sangat mudah. Mulai dari kebutuhan rumah tangga pakaian, sabun, detergen, odol, minyak, teh, gula, kopi dll. Peralatan sekolah seperti tas, buku, pensil, pulpen, pensil warna, crayon, penghapus, penggaris dll. Peralatan kantor dan kebutuhan kantor dan masih banyak lagi. Kemudian kita juga bisa membeli makanan apa saja yang kita sukai tanpa harus keluar rumah dan semuanya sangat mudah. Jangan pernah lupa kita bisa membeli ini dan itu karena kita punya uang. Melalui aplikasi mobile banking kita dapat membayar semua tagihan transaksi yang kita lakukan dengan sangat mudah. Hidup ini semakin dimudahkan dan membuat kita merasa dimanjakan. Dengan demikian, masih adakah dan apakah yang tidak bisa kita lakukan sekarang ini?

Namun pada kenyataannya semua kemudahan yang kita dapatkan masih menyisahkan sedikit rasa kuatir dalam hidup kita. Berbagai kemudahan yang kita nikmati sekarang tidak menjamin hidup kita selalu bahagia dan bebas dari masalah. Berbagai kemudahan yang kita rasakan selama ini tetap tidak bisa memberikan rasa nyaman yang sejati. Artinya kita masih sering mengalami ketakutan dan hidup dalam kekhawatiran. Buktinya sering kali kita mendengar dan menyaksikan lewat media online ada orang yang bunuh diri akibat stres. Stres yang dialaminya bukan karena tidak memiliki uang, tapi karena masalah yang tidak bisa diselesaikan dengan baik. Lalu bagaimana dengan hidup kita sebagai orang percaya?

Dalam 1 Petrus 1:3, Rasul Petrus memulai suratnya dengan kalimat puji-pujian kepada Allah; Terpujilan Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus”. Alasannya kita harus memuji Allah karena rahmat-Nya yang besar bagi kita orang percaya. Dengan rahmat-Nya itu Kristus telah menghidupkan kita kembali melalui kebangkitan-Nya. Dia bangkit dari antara orang mati dan memberikan hidup yang penuh pengharapan. Maka semua berkat yang kita terima adalah karena anugerah-Nya, bukan karena jasa manusia. Terutama berkat pembaharuan hidup atau kelahiran baru, Dia telah melahirkan kita kembali, dan sudah selayaknya kita mengucap syukur kepada Allah. Dia telah memberikan anugerah pengharapan yang sesungguhnya, bukan pengharapan yang sia-sia seperti pengharapan orang-orang yang tidak percaya Tuhan. Melainkan pengharapan yang memiliki dasar yang kuat yaitu kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati. Kebangkitan Tuhan Yesus menjadi dasar atau fondasi dari pengharapan orang Kristen. Oleh sebab itu, jika Kristus tidak bangkit, maka sia-sialah iman percaya kita kepada-Nya.

Kebangkitan Kristus adalah tindakan Bapa sebagai Hakim, dan Anak sebagai pemenang. Kebangkitan-Nya menunjukkan bahwa Bapa menerima kematian-Nya sepenuhnya untuk menebus kita. Kristus menang atas maut, kubur, dan semua musuh rohani kita. Selain itu, kebangkitan-Nya juga merupakan jaminan kebangkitan bagi kita sendiri. Karena ada kesatuan yang tak terpisahkan antara Kristus dan kawanan domba-Nya dan Kita dibangkitkan bersama dengan Kristus. (Kol. 3:1). Jadi masalah atau pergumulan apapun yang sekarang ini kita hadapi, tetaplah hidup dalam pengharapan, bangkitlah dan menanglah dari masalah dan persoalan. Sama seperti Kristus bangkit dan telah menang, maka kita juga memiliki kuasa kebangkitan-Nya untuk menang dari masalah kita. Sebagai orang percaya kita memiliki kuasa untuk bisa menang mengatasi setiap kesulitan kita. Tetap semangat dan terus hidup dalam pengharapan. Amin.

Penulis Sandra louwise,S.Th dan Anita R Sitio,SP.M.Pd.K

Editor Romo Kefas

Leave a Reply