Gandeng Disabilitas, Desa Ngablak Kecamatan Srumbung Bentuk Pokja Proklim

Spread the love

MAGELANG -Pemerintah Desa Ngablak Kecamatan Srumbung melalui APBDes tahun 2024 menyelenggarakan kegiatan pelatihan dan peningkatan kapasitas bagi penyandang disabilitas bertempat di Balai Desa Ngablak pada Selasa, (18/9). Kegiatan ini selain didanai dari APBDes, juga mendapat dukungan dari Program AMAN Inklusif (Adaptasi Masyarakat Alam dan Bencana Perubahan Iklim Inklusif) yang dilaksanakan oleh FIDAKAMA.

Program AMAN Inklusif sendiri bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya berpartisipasi dalam upaya adaptasi dan pengendalian perubahan iklim. Kepala Desa Ngablak, Amri Subantoro, dalam sambutanya menyampaikan dalam upaya pengendalian iklim menjadi tanggugjawab semua mayarakat dari beragai unsur termasuk didalamnya teman-teman disabilitas agar dampak yang tidak diinginkan dapat dicegah .

“Semua masyarakat dari berbagai unsur, termasuk penyandang disabilitas perlu memahami dan turut berpartisipasi dalam upaya pengendalian iklim, agar dampak yang tidak diinginkan dapat dicegah,” kata Amri.

Amri menambahkan, dalam kegiatan pelatihan dan peningktana kapasitas ini diisi dengan praktek pembuatan media tanam hortikultura menggunakan polybag. Selain pelatihan pembuatan media tanam hortikultura, juga dibentuk Pokja Proklim (Program Kampung Iklim) yang bertujuan untuk menjalankan program desa yang berorientasi pada upaya pengendalian perubahan iklim.

“Pembuatan media tanam hortikulturan dengan polybag dan penanaman dengan polybag ini cukup adaptif bagi saudara-saudara penyandang disabilitas, karena dapat dilakukan di lingkungan pekarangan sekitar tempat tinggal,” terangnya.

Sementara itu, Sambodo, pembicara dari Dinas Lingkungan Hidup, memaparkan pentingnya Program Kampung Iklim sebagai wadah bagi desa untuk melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan pengendalian serta penanganan dampak perubahan iklim di berbagai sektor.(*)

“Inisiatif ini menunjukkan komitmen Desa Ngablak terhadap ketahanan iklim yang inklusif serta pembangunan masyarakat yang berkelanjutan,” kata Sambodo.

Kegiatan pelatihan dan peningkatan kapasitas ini diikuti olh Kelompok Disabilitas desa Ngablak, Perwakilan, Pemuda, Perempuan, dan Lembaga Desa.

Tinggalkan Balasan