Doa Yesus bagi para Murid-Nya

Spread the love

Pelitakota.id para Pembaca Pelitakota yang terkasih dalam Kristus. Kita adalah milik Allah, diciptakan untuk dicintai seutuhnya dan kita dipanggil oleh Allah sebagai murid-murid-Nya untuk mengambil bagian dari tugas perutusan-Nya, yakni mewartakan kebenaran dan sukacita. Dalam pewartaan para murid-Nya, Yesus tahu bahwa murid-murid-Nya memiliki kelemahan dan kekurangan, sehingga Yesus pun berdoa bagi mereka.

“Ya Bapa Yang Kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti kita”. Ini doa Yesus bagi para murid-Nya kepada Bapa-Nya, agar mereka tidak jatuh binasa dalam keduniawian.

Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus. Doa adalah sarana komunikasi manusia dengan Tuhan. Doa juga sebagai nafas kita sebagai orang beriman. Melalui doa, kita bertemu Tuhan, hati kita menjadi damai, pikiran menjadi tenang untuk menjalani kehidupan.

Doa Yesus kepada Bapa-Nya, adalah sebuah contoh dan teladan kepada para murid-Nya supaya bertekun dalam doa, karena doa adalah kekuatan hidup untuk melaksanakan tugas dan karya pelayanan. Doa adalah komunikasi intim manusia dengan Allah. Komunikasi dengan Allah akan membuat kita semakin dekat dan akrab dengan-Nya. Sehingga, hidup kita lebih tenang dan segala persoalan akan diselesaikan dengan baik.

Hari ini juga, Gereja Katolik merayakan “Hari Komunikasi Sedunia”. Ini adalah suatu tolok ukur bagi umat manusia untuk menciptakan komunikasi yang bersahabat, baik dengan Tuhan maupun dengan sesama manusia.

Dalam dunia dewasa ini, perkembangan teknologi semakin maju dan modern, kadang membuat manusia jatuh dalam “keduniawian”. Segala informasi dapat kita dengar dan lihat dengan cepat karena berbagai alat komunikasi canggih. Sehingga kita dituntut untuk tidak memberi informasi-informasi hoaks dan ujaran kebencian yang dapat menimbulkan kekacauan bangsa dan merusak hubungan persahabatan gereja dengan Pemerintah.

Akan tetapi, kita juga dituntut untuk menggunakan segala media atau alat komunikasi dengan baik dan benar. Yesus pun mendoakan para murid-Nya untuk senantiasa menyampaikan firman-Nya penuh kebenaran karena Yesus tahu bahwa kebenaran akan dibenci oleh mereka yang hidup dalam dosa atau kegelapan.

Kita diberi tugas dan kepercayaan sebagai pemimpin untuk mewartakan cinta dan kebenaran. Yakni, mendengar dan melihat serta berbicara dengan hati yang bijaksana sebagai perpanjangan telinga, mata, dan lidah dari Allah, baik kepada Gereja maupun Pemerintah, dengan menciptakan komunikasi yang baik dan penuh kasih, meskipun kadang kita dibenci dan diasingkan.

Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus. Menjadi seorang pemimpin tidaklah mudah karena kegagalan seorang bawahan sepenuhnya adalah kegagalan seorang pemimpin. Seorang pemimpin dikenal sebagai orang yang bertanggung jawab penuh untuk menjaga dan memelihara nama baik bawahannya dan institusinya. Yesus pun demikian, berdoa kepada Bapa-Nya untuk tetap menjaga dan memelihara murid-murid-Nya supaya tetap kudus dan benar; “Ya Bapa Yang Kudus, peliharalah mereka, dan Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, Aku telah menjaga mereka dan tidak seorangpun dari mereka yang binasa”.

Menjadi seorang pemimpin harus tetap menjaga komunikasi yang baik dan aktif dengan bawahan, yakni mengajak untuk berkomunikasi dari hati ke hati, mendengarkan dengan hati dan tetap mendoakan mereka agar menciptakan suasana sukacita dan kedamaian di dunia ini. Karena mereka adalah saudara dan sahabat dalam tugas dan pelayanan, baik dalam lingkungan Gereja maupun dalam pemerintahan.

Sesungguhnya Yesus dan para murid-Nya adalah saudara dan sahabat yang tetap menciptakan pelayanan yang humanis. Dalam Amsal 17:17 “Seorang sahabat akan menaruh kasih setiap waktu dan menjadi saudara dalam kesukaran”. Semoga kita tekun dalam berdoa, supaya kita senanatiasa dilindungi oleh Tuhan. Semoga Tuhan memberkati kita semua. Amin.

Henrikus Jomi (Pembimbing Masyarakat Katolik Kantor Wilayah Kemenag Sumatera Barat)

Tinggalkan Balasan