PENULIS : IRENE HENRIETTA GUSTIN, S.Si.,M.Si_Pendidik di SD Teologi Kristen Tunas Pertiwi
Pelitakota.Id | Istilah matematika sebagai ratu ilmu pengetahuan memiliki makna bahwa matematika adalah ilmu dasar dan merupakan pendukung bagi bidang ilmu lainnya. Namun, secara umum masyarakat Indonesia, khususnya anak-anak tidak menyukai mata pelajaran matematika. Hal ini didukung oleh hasil penelitian PISA (Program for International Student Assessement) tahun 2018. Pemaparan hasil PISA 2018 untuk Indonesia disampaikan Yuri Belfali (Head of Early Childhood and Schools OECD) dan Totok Supryatino (Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendikbud) di Jakarta, Selasa, 3 Desember 2019. Secara rinci, perkembangan hasil PISA untuk Indonesia selama beberapa tahun terakhir dapat dilihat pada gambar berikut.
Berdasarkan hasil PISA, kemampuan matematika anak Indonesia tergolong rendah, masih dibawah rata-rata, dan mengalami penurunan jika dibandingkan hasil PISA tahun 2000.
Banyak anak-anak tidak suka matematika karena merasa sulit, tidak menarik, membuat pusing, terlalu banyak rumus, dan lain sebagainya. Saking tidak disukai, sampai ada lelucon yang menyatakan bahwa matematika adalah singkatan dari: “makin tekun makin tidak karuan”. Artinya, makin dipelajari makin menyulitkan. Penulis pun termasuk orang yang tidak suka pelajaran matematika ketika masih di Sekolah Dasar (SD). Bagi penulis, matematika itu membingungkan dan sulit dibayangkan. Sampai akhirnya, ketika penulis lulus dari Sekolah Dasar (SD) dan melanjutkan ke jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP). Penulis melanjutkan sekolah ke salah satu kabupaten di Kalimantan Selatan, sebelumnya SD di kota Bekasi. Tingkat kesulitan pelajaran yang cukup jauh berbeda, membuat penulis seperti mengulang kembali pelajaran ketika SD. Faktor itulah yang menjadi salah satu pendukung penulis akhirnya menyukai matematika. Selain itu, guru yang mampu mengajar matematika menjadi suatu hal yang menarik dan menyenangkan juga membuat penulis menjadi semakin suka dengan mata pelajaran matematika bahkan hingga jenjang Sekolah Menengah Atas.
Kemampuan berhitung, yang secara utuh dipelajari dalam mata pelajaran matematika merupakan hal yang mutlak dimiliki oleh setiap anak di negara berkembang. Dengan kata lain, belajar matematika itu penting. Tantangannya adalah, anak-anak belum terlalu mengerti bahwa matematika itu penting. Maka yang bisa dilakukan adalah meningkatkan minat belajar matematika dan menunjukkan bahwa belajar matematika itu asyik. Dua hal itu menjadi poin penting dalam pembelajaran matematika. Lalu, bagaimana cara meningkatkan minat belajar matematika, apalagi bagi seorang anak? Berikut adalah beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk meningkatkan minat belajar matematika pada anak:
- Menciptakan penyajian materi yang menarik dan bervariasi, bisa menggunakan cerita atau contoh kehidupan nyata.
- Menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran.
- Menerjemahkan soal matematika dalam bentuk permainan, kuis, maupun lomba.
- Mengajak anak memecahkan masalah (problem solving).
- Menggunakan teknologi, alat peraga, atau aplikasi sebagai alat bantu.
- Menceritakan kisah sukses para ilmuwan dunia yang berhubungan dengan matematika untuk motivasi.
- Membuat karya yang berhubungan dengan matematika untuk dipajang.
Poin kedua, matematika itu asyik. Penulis akan membahas matematika itu asyik berdasarkan perspektif Alkitab. Menurut Dr. Khoe Yao Tung, M.Sc.Ed, M.Ed dalam tulisannya “Matematika dan Pendidikan Kristen” mengatakan bahwa subjek yang paling mudah diintegrasikan dengan prinsip-prinsip Alkitab adalah matematika. Mengapa? Karena matematika menunjukkan konsistensi kebenaran matematika dalam keteraturan, ketelitian, dan keindahan ciptaan Tuhan. Pembelajaran matematika membangkitkan apresiasi kepada karya cipta Allah. Kreativitas matematika merupakan kepemilikan Allah yang menuntut manusia membutuhkan pemahaman matematika dengan sungguh. Tuhan menciptakan manusia sebagai makhluk yang kreatif. Pemahaman konsep matematika memberikan kelupaan atau ekspresi dalam bidang lain dalam keseharian hidup. Berikut adalah panduan tentang pengembangan sebuah matematika dengan rujukan Alkitab.
Prinsip Referensi Alkitab-Matematika | Rujukan Alkitab |
Tuhan memahami semua konsep bilangan karena ia adalah pencipta, Dia menyimpan semua rahasia penciptaan termasuk semua rahasia bilangan | Mazmur 147:4 Lukas 12:7 |
Allah memperhatikan manusia untuk tidak terlalu mengandalkan banyaknya dalam jumlah atau ukuran | 1 Samuel 14: 6; 17:1-51 Yohanes 6:9-13 |
Allah memperhatikan bahwa perbuatan manusia dengan teliti dan akurat, termasuk dalam penggunaan berat, ukuran dan bilangan | Imamat 19:35-36 |
Konsep jumlah berawal dari Allah. Tuhan memulainya dari awal | Kejadian 1, 4, 5 |
Pembelajaran Matematika harus menghasilkan apresiasi terhadap karya Allah dalam ciptaannya | Mazmur 8:3-9 Yeremia 33:22 |
Pemahaman konsep-konsep matematika tentang penjumlahan memberikan pemahaman kepada manusia pernyataan akan kehidupan bergantung kepada Tuhan | Matius 6:33 Amsal 3:2-3 |
Perkalian atau pelipatgandaan (untuk hal yang positif) | Kisah Para Rasul 6:1-7; 12:24 |
Perkalian atau pelipatgandaan (untuk hal yang negatif) | Mazmur 16:4; Yesaya 59:12 |
Menurut wikipedia, matematika adalah ilmu yang mempelajari besaran, struktur, ruang, dan perubahan. Pengertian matematika menurut para ahli adalah sebagai berikut:
- Johnson dan Rising (1972)
“Matematika adalah pola berpikir, pala mengorganisasikan, pembuktian yang logika, matematika itu adalah bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas, dan akurat, representasinya dengan simbol dan padat, lebih berupa bahasa simbol mengenai ide daripada mengenai bunyi.”
- Yansen Marpaung
“Matematika adalah ilmu yang dalam perkembangannya penggunaannya menganut metode deduksi.”
- Kline (1973)
“Matematika itu bukanlah pengetahuan menyendiri yang dapat sempurna karena dirinya sendiri, tetapi adanya matematika itu terutama untuk membantu manusia dalam memahami dan mengatasi permasalahan sosial, ekonomi dan alam. Matematika tumbuh dan berkembang karena proses berpikir, oleh karena itu logika adalah dasar untuk terbentuknya matematika.”
- Suwarsono
“Matematika adalah ilmu yang memiliki sifat khas yaitu objek bersifat abstrak, menggunakan lambang-lambang yang tidak banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, dan proses berpikir yang dibatasi oleh aturan-aturan yang ketat.”
- James dan James (1976)
Matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan jumlah yang banyak yang terbagi ke dalam tiga bidang, yaitu aljabar, analitis, dan geometri.”
Berdasarkan pengertian matematika menurut beberapa ahli dan wikipedia, dapat disimpulkan bahwa matematika adalah ilmu yang mempelajari struktur, bentuk, simbol, pola dan hubungannya berbentuk fungsi, termasuk di dalamnya, teori bilangan, aritmetika dan geometri. Keberpolaan matematika terlihat dari semua ciptaan Tuhan. Melalu matematika manusia mampu melihat keteraturan, keindahan, geometri, dan pola alam realitas ciptaan Tuhan.
Selain itu, kisah-kisah dalam Alkitab juga menunjukkan ketelitian dan keakuratan Allah. Seperti kisah Nuh ketika Allah memerintahkannya untuk membangun bahtera (Kejadian 6:13-16). Kisah ketika Laskar Israel dihitung (Bilangan 1), bahkan kitab Bilangan secara khusus menceritakan tentang hal-hal yang banyak berhubungan dengan angka atau perhitungan. Kisah ketika Allah memerintahkan Musa untuk mendirikan Kemah Suci (Kejadian 25-27). Masih banyak kisah-kisah lainnya di Alkitab yang menggambarkan bahwa Allah begitu detail, bahkan sampai ukuran-ukuran dalam membangun sesuatu pun disebutkan secara rinci. Jadi, seharusnya belajar matematika itu menjadi asyik ketika dilihat dari perspektif Alkitab, karena akan membawa seseorang untuk semakin kagum dan mengenal Allah.
Ketika dua poin penting ini dipahami oleh pemerintah secara umum serta pendidik dan orang tua secara khusus, maka akan lebih mudah untuk mendidik anak-anak generasi penerus bangsa menjadi orang yang takut akan Tuhan dan memiliki keahlian dasar berpikir logis, sistematis, terstruktur. Jadi, matematika itu asyik jika dilihat dari sudut pandang yang benar. Tuhan Yesus memberkati.
Sumber:
- Lembaga Alkitab Indonesia
- https://www.educenter.id/10-cara-menumbuhkan-minat-belajar-matematika-anak/amp/
- https://edukasi.kompas.com/read/2019/12/04/13002801/skor-pisa-terbaru-indonesia-ini-5-pr-besar-pendidikan-pada-era-nadiem-makarim
- http://educatingforshalom.blogspot.com/2016/11/matematika-dan-pendidikan-kristen.html?m=1
- https://id.wikipedia.org/wiki/Matematika