Apa Arti Sahabat?

Spread the love

Pelitakota.id Pertanyaan tersebut mungkin terlihat sederhana. Namun sebenarnya ada beberapa jawaban komplek di balik istilah tersebut.

Secara etimologi, kata sahabat berasal dari bahasa Arab, yaitu shahabah atau ash-shahaabah.

Awalnya istilah ini digunakan untuk menyebut orang-orang terdekat Nabi.

Setelah itu, arti sahabat mengalami perkembangan dengan diserap menjadi kosakata bahasa Indonesia.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI), arti sahabat adalah kawan, teman, atau handai.

Semua pengertian tersebut merujuk pada gambaran dua orang atau lebih yang saling mendukung.

Orang-orang tersebut saling mengisi hubungan dengan berbagai pengetahuan, penghargaan, afeksi, dan perasaan.

Hubungan tersebut bisa diwujudkan dalam bentuk kepedulian untuk saling menolong atau saling memberi nasihat.

Biasanya, sahabat akan menunjukkan kesetiaan. Kesamaan selera terkadang juga bisa mendorong persahabatan ini.

Apa Arti Sahabat Secara Psikologis?

Pertanyaan arti sahabat bisa memiliki jawaban lebih kompleks karena menyangkut emosi beberapa orang. Secara psikologis, definisi sahabat adalah hubungan di mana dua orang menghabiskan waktu bersama, berinteraksi di berbagai situasi, dan juga menyediakan dukungan emosional (Baron dan Bryne, 2006).

Pendapat lain menurut Shaffer (2005), persahabatan adalah sebuah hubungan yang kuat dan bertahan lama antara dua individu yang dikarakteristikkan dengan kesetiaan, kekariban, dan saling menyayangi.

Selanjutnya, menurut Santrock (2002), persahabatan adalah suatu bentuk hubungan yang dekat yang akan melibatkan suatu kesenangan, percaya, penerimaan, respek, saling membantu, menceritakan sebuah rahasia, pengertian, dan juga spontanitas.

Dari beberapa pengertian di atas bisa disimpulkan bahwa pada intinya, sahabat adalah orang yang terlibat dalam hubungan yang sangat dekat, yang memiliki banyak unsur kelekatan antara masing-masing individu dengan individu lainnya. Oleh karena itu, sering kali orang menganggap bahwa persahabatan adalah sebuah kepercayaan terhadap seseorang yang tak akan menyakiti atau merugikan. Secara umum, nilai dalam persahabatan meliputi:

  • Cenderung menginginkan hal terbaik satu sama lain
  • Punya simpati dan empati
  • Saling pengertian
  •  Kejujuran

Melalui beberapa nilai di atas, dapat dilihat bahwa persahabatan merupakan hubungan yang lebih dari sekadar kenalan, teman sekelas, atau rekan kerja. Meski sama-sama bisa dikatakan sebagai hubungan pertemanan, hubungan tersebut punya tingkat keintiman yang lebih tinggi.

Hari Persahabatan Sedunia
Membicarakan persahabatan tak hanya cukup dengan menjawab pertanyaan apa arti sahabat saja. Sebagai bukti bahwa hubungan semacam ini dibutuhkan, ada peringatan mengenai Hari Persahabatan Sedunia. Barangkali, masih banyak orang yang belum mengetahui sejarah ini. Berikut ini ada informasi menarik mengenai sejarahnya.

Hari Persahabatan Sedunia diperingati setiap tanggal 30 Juli. Peringatan ini bermula pada tahun 1930. Joyce Hall, pendiri Hallmark Cards (perusahaan produksi kartu), menginginkan adanya hari tambahan untuk menciptakan momen liburan yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat AS untuk saling menyapa teman atau sahabat dengan cara mengirimkan kartu-kartu ucapan.

Meski berawal dari strategi bisnis, kenyataannya ide tersebut disukai banyak orang. Akhirnya PBB pun mempertimbangkannya. Dan 30 Juli pun ditetapkan sebagai hari persahabatan internasional. PBB ingin peringatan tersebut mewujudkan Culture of peace yang mampu menyampaikan nilai-nilai, sikap beserta perilaku yang menolak kekerasan, dan konflik.
Jelas, strategi bisnis tersebut sudah mengalami perubahan visi dan latar belakangnya sebagai Hari Persahabatan Dunia. Tentu, hal ini bisa dianggap sebagai pergerakan bagus untuk menciptakan kedamaian dunia.

Kata-Kata Bijak untuk Sahabat
Masih berkaitan dengan pertanyaan apa arti sahabat, mungkin kalian butuh kata-kata bijak untuk menggambarkan perasaan kalian kepada sahabat. Berikut ini terdapat beberapa kata-kata bijak yang bisa kalian jadikan referensi untuk ucapan kepada sahabat.

  1. “Persahabatan yang didasari oleh keikhlasan hati dan kasih sayang, akan melahirkan keabadian dalam kebersamaan.”
  2. “Sahabat adalah orang yang akan membangunkan kita dari tidur walaupun sedang bermimpi indah.”
  3. “Sahabat sejati bukanlah mereka yang memiliki banyak persamaan, tapi mereka yang memiliki pengertian terhadap setiap perbedaan.”
  4. “Sahabat adalah seseorang yang selalu ada di sampingmu, ketika kamu sakit untuk melihat ke belakang, atau takut melihat ke depan.”
  5. “Sahabat sejati adalah seseorang yang masuk ke hatimu ketika seisi dunia keluar.”
  6. “Sahabat sejati tahu sekali seberapa bodohnya kamu dan tetap saja memilih untuk menghabiskan waktu bersamamu.”
  7. “Sahabat tak akan menghilang saat masalah datang, tapi menggandeng tanganmu dan menghadapinya bersama-sama.”
  8. “Momen spesial yaitu momen di mana kamu dan sahabatmu saling bertatapan dan tahu apa yang kalian pikirkan dan akhirnya tertawa lepas.”
  9. “Satu sahabat sejati lebih dari seribu teman biasa.”
  10.  “Teman sejati sulit untuk ditemukan, jadi hargai dia setelah kau menemukannya.”

Nah, Lovers, itulah penjelasan mengenai arti sahabat menurut beberapa sudut pandang dan sejarah hari persahabatan sedunia yang mungkin perlu kalian ketahui.

Menurut Alkitab, seperti apakah persahabatan sejati itu?

Tuhan Yesus Kristus mendefinisikan sahabat sejati sebagai:

“Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku”
(Yoh 15:13-15)

Yesus menjadi contoh yang sempurna mengenai sahabat sejati, karena Dia menyerahkan nyawa-Nya untuk “sahabat-sahabat”-Nya. Apalagi, siapapun bisa menjadi sahabat-Nya dengan beriman-percaya kepada-Nya sebagai Juru Selamat, sehingga mereka bisa dilahirkan kembali dan menerima hidup baru di dalam Dia.

Kita juga dapat belajar mengenai persahabatan sejati dengan melihat persahabatan Daud dan Yonatan, anaknya Saul. Meskipun ayahnya memburu Daud dan mencoba untuk membunuhnya, namun Yonatan selalu membela Daud.

Saudara akan menemukan kisah ini di kitab 1 Samuel pasal 18-20.

Beberapa ayat yang berkaitan dengan kisah ini ada di 1 Samuel 18:1-4; 19:4-7; 20:11-17, 41-42.

Amsal juga merupakan sumber hikmat yang memadai untuk memahami apa yang dimaksud dengan persahabatan yang sejati itu.

“Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran” (Ams 17:17).

“Ada teman yang mendatangkan kecelakaan, tetapi ada juga sahabat yang lebih karib dari pada seorang saudara” (Ams 18:24).

Untuk bisa mendapatkan seorang teman yang baik, kita harus menjadi teman yang baik bagi orang lain terlebih dahulu.

“Seorang kawan memukul dengan maksud baik, tetapi seorang lawan mencium secara berlimpah-limpah” (Ams 27:6). “Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya” (Ams 27:17).

KESIMPULAN

Prinsip persahabatan sejati juga dapat ditemukan di kitab Amos. “Berjalankah dua orang bersama-sama, jika mereka belum berjanji? ” (Amos 3:3).

Teman sejati itu akan sependirian dan sependapat. Teman adalah seseorang, yang menjadi tempat Saudara dapat mengungkapkan isi hati dengan kepercayaan penuh. Teman adalah seseorang, yang Saudara hormati dan yang menghormati Saudara, bukan berdasarkan kelayakan tetapi berdasarkan kesamaan pikiran.
Rasul Paulus juga mendefinisikan siapakah sahabat sejati itu:

“Sebab tidak mudah seorang mau mati untuk orang yang benar–tetapi mungkin untuk orang yang baik ada orang yang berani mati–. Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa” (Rm 5:7-8).

“Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya” (Yoh 15:13). Nah, itulah persahabatan sejati!

Penulis Ganda Situmorang_Mahasiswa STT Kadesi dan Anita R Sitio,SP.,M.Pd.K.

Editor Romo Kefas

Leave a Reply