Denpasar – Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara menghadiri Karya Ngeratep, Melaspas lan Pasupati Sesuhunan di Pura Dangka, Banjar Bengkel, Desa Adat Sumerta, Kecamatan Denpasar Timur pada Jumat (14/3).
Upacara ini bertepatan dengan Purnama Kasanga, yang dilaksanakan lantaran telah rampungnya prosesi Nangiang dan Ngodakin Ida Sesuhunan. Dalam kesempatan tersebut, Walikota Jaya Negara turut Nyumpangin Sekar Ida Sesuhunan di Pura Dangka. Hadir dalam kesempatan tersebut, Senator DPD RI Perwakilan Provinsi Bali, Dr. Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede, OPD terkait,Kabag Kesra Setda Kota Denpasar, IB Alit Antara, Camat Denpasar Timur, Ketut Sri Karyawati, serta undangan lainnya.
Mangala Prawartaka Karya, I Wayan Lena mengatakan, Karya Ngeratep, Melaspas lan Pasupati ini merupakan rangkaian Nangiang serta Ngodakin Ida Sesuhunan yang berada di Pura Dangka Banjar Bengkel. Adapun sesuhunan yang berada di Pura Dangka yakni Ratu Ayu Lingsir, Ratu Ayu Alit, serta gelung legong.
“Setelah rampung dikerjakan, dilaksanakan Upacara Ngeratep, Melaspas dan Pasupati,” ujarnya
Lebih lanjut dijelaskan, setelah upacara ngeratep, melaspas lan pasupati, rangkaian upacara dilanjutkan dengan Upacara Melasti. “Tentunya kami selaku Prawartaka mengucapkan terima kasih atas dukungan semua pihak, sehingga rangkaian upacara ini dapat terlaksana, semoga Ida Bhatara Sesuhunan senantiasa memberikan kerahyuan kepada kita semua,” ujarnya.
Sementara itu, Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara mengatakan, bahwa pelaksanaan Karya Ngeratep, Melaspas lan Pasupati Sesuhunan di Pura Dangka Banjar Bengkel Denpasar ini merupakan momentum bagi seluruh masyarakat untuk selalu eling dan meningkatkan srada bhakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa. Karenanya sudah sepatutnya seluruh elemen masyarakat, utamanya krama untuk menjadikan ini sebagai sebuah momentum dalam menjaga keharmonisan antara parahyangan, palemahan, dan pawongan sebagai impelementasi dari Tri Hita Karana.
“Dengan pelaksanaan upacara ini mari kita tingkatkan rasa sradha bhakti kita sebagai upaya menjaga harmonisasi antara parahyangan, pawongan, dan palemahan sebagai impelementasi Tri Hita Karana,” ujar Jaya Negara. (Eka)