Usia Senja Tak Halangi Cinta Rutan Ambon: WBP Lansia Dapat ‘Booster’ Kesehatan!”

Spread the love

Ambon, Maluku – Di balik tembok Rutan Kelas IIA Ambon, ada cerita tentang perhatian yang tak lekang oleh waktu. Kamis (09/10/2025), Graha Pattimura menjadi saksi bisu aksi nyata Rutan Ambon dalam menjaga kesehatan warga binaan lanjut usia (lansia). Bukan sekadar formalitas, tapi sentuhan kemanusiaan yang bikin hati hangat!

Vitamin: Lebih dari Sekadar Suplemen

Rutan Ambon paham betul, lansia itu bagaikan berlian yang butuh perawatan ekstra. Karena itulah, vitamin dipilih sebagai senjata utama untuk meningkatkan daya tahan tubuh mereka. Langkah preventif ini bukan cuma soal kesehatan fisik, tapi juga investasi untuk kualitas hidup para WBP lansia.

“Kami sadar betul, WBP lansia itu punya kebutuhan yang spesifik. Vitamin ini adalah salah satu cara kami memastikan mereka tetap kuat dan sehat selama di sini,” tegas Kepala Rutan Kelas IIA Ambon, Yudhy Rizaldy, dengan nada bicara penuh kepedulian.

Sentuhan Personal yang Bikin Terharu

Bukan cuma bagi-bagi vitamin, petugas kesehatan Rutan juga turun langsung memberikan edukasi. Mereka menjelaskan pentingnya menjaga imunitas, apalagi dengan cuaca yang lagi nggak karuan. Suasana akrab tercipta saat pengecekan tekanan darah dan konsultasi kesehatan sederhana.

J.A (60), salah satu WBP lansia, nggak bisa menyembunyikan rasa senangnya. “Terima kasih banyak, petugas! Saya merasa benar-benar diperhatikan. Di usia seperti ini, badan memang sudah nggak sekuat dulu. Vitamin ini sangat membantu,” ujarnya dengan mata berbinar.

Komitmen yang Berkelanjutan

Rutan Ambon nggak main-main dengan komitmen mereka. Program ini akan terus berjalan secara berkala. Tujuannya jelas: para WBP lansia bisa menjalani masa pidana dengan kondisi fisik yang prima dan mental yang tetap terjaga.

Lebih dari Sekadar Pembinaan

Dengan langkah sederhana tapi bermakna ini, Rutan Ambon mengirim pesan yang jelas: pemasyarakatan itu bukan cuma soal membina, tapi juga tentang kepedulian dan kemanusiaan. Ini adalah bukti nyata bahwa di balik tembok penjara, masih ada hati yang tulus. (R)

 

Tinggalkan Balasan