Yesaya 1:13 Jangan lagi membawa persembahanmu yang tidak sungguh, sebab baunya adalah kejijikan bagi-Ku.
Pelita kota – Kata Jijik dalam kamus Bahasa Indonesia diartikan dengan Tidak suka melihat karena kotor. Tetapi jijik juga dekenakan kepada tidak suka melihat karena itu adalah perbuatan KEJI atau SADIS.
Jijik juga adalah salah satu dari emosi dasar dalam teori emosi Robert Plutchik ( lihat teori Klasifikasi terhadap Emosi Manusia atau Roda Emosi ). Biasanya Rasa Jijik ini menimbulkan suatu ekspresi wajah khas. Berbeda dengan ketakutan, kemarahan, atau kesedihan, rasa Jijik dikaitkan juga dengan *menurunnya denyut jantung.
Baiklah, dari nats di atas, dikatakan bahwa Tuhan memandang Jijik Persembahan umatNya sendiri yaitu Israel. *Aya naon ya???*
Biasanya kalau sudah begini reaksi Tuhan pasti *Ada yang tidak beres.* Mari kita ingat ke peristiwa Si Akhan (Yosua 7:1) yang mencuri barang rampasan, maka akibatnya Israel Kalah perang. Satu orang yang berbuat kejahatan, tetapi Bangsa itu dihukum Tuhan. Adilkah Tuhan? Jangan Sok tau saudaraku..jangan ajari Tuhan tentang keadilan! Tetapi lewat peristiwa itu, Tuhan mau menyatakan bahwa Allah tidak membiarkan satu titik spora jamur (baca DOSA), kejahatan hidup di tengah umatNya, sebab satu titik saja dapat menyesatkan seluruh umat tersebut. UMAT TUHAN HARUS KUDUS (1 Pet 1:15-16).
Lantas apa kejahatan umat Israel itu hingga Allah JIJIK atas persembahan mereka? Ini dia, baca Yesaya 1:23a “Para pemimpinmu adalah pemberontak dan bersekongkol dengan pencuri. Semuanya suka menerima suap dan mengejar sogok…”
Pemimpin yang tidak Tunduk kepada Perintah Allah (=PEMBERONTAK), KEJIJIKAN bagi Tuhan, Pemimpin Berteman Dengan Maling/Pencuri, *KEJIJIKAN bagi Tuhan.* Pemimpin dan Teman-temannya Suka KORUPSI, KEJIJIKAN BAGI TUHAN. Dan mereka-mereka inilah yang membawa persembahan itu dan juga merayakan IBADAH tsb, tetapi yang mereka bawa adalah HASIL MALING dan KORUPSI DAN UPETI/SAWERAN DARI PARA MALING, maka Tuhan Eneg deh… “Jauhkan dari padaKu!” kata Tuhan. Mengapa? Karena Peribadahan seperti itu tidak berkenan bagi Tuhan.. “Ibadahmu Penuh Kejahatan: IBADAHMU SADIS.” Ibadah penuh kepura-puraan dan Manipukatif alias Munafik.
Para pemimpin dan jamaah hidup keseharian dalam Dosa yang satu, ke dosa yang lain, tetapi tanpa sesal datang Beribadah: Ini sungguh Menjijikkan bagi Tuhan.
Mari saudaraku, saat ini, hari Senin, artinya seminggu ke depan Hari Minggu, kita akan beribadah lagi di Gereja, Agar Ibadah kita tidak dipandang Allah Kejijikan, maka Marilah kita berbuat apa yang benar di hadapanNya. Dan nanti ketika kita masuk peribadahan, datamglah dalam rasa Sesal dan mohon Ampun padaNya. Amen
Pdt Ezra Simorangkir