Tidak Ada Kompromi

Spread the love

Pelitakota.id | Suara Kebenaran Injil Hari Ini; Ezra 4:3,Tetapi Zerubabel, Yesua dan para kepala kaum keluarga orang Israel yang lain berkata kepada mereka: “Bukanlah urusan kita bersama, sehingga kamu dan kami membangun rumah bagi Allah kami, karena kami sendirilah yang hendak membangun bagi TUHAN, Allah Israel, seperti yang diperintahkan kepada kami oleh Koresh, raja negeri Persia.
*SORRY No compromise*
Dalam sejarah umat manusia, tidak pernah ada pekerjaan bagi Tuhan yang tidak diganggu oleh Iblis. Perlawanan itu biasanya mulai dengan tipu daya yang halus, tetapi bila tidak berhasil lalu berubah menjadi secara terang-terangan. Bahkan dengan menggunakan segala cara yang jahat. Demikian pula yang terjadi dalam masa itu. Berbagai dokumen memaparkan serangkaian percobaan yang dilakukan untuk menghalangi usaha orang-orang Yehuda dalam pembangunan kembali Bait Allah: ayat 1-5: usaha-usaha penghambat yang terjadi pada waktu pemerintahan Koresy (559-529 sM); Ezra 6; hambatan-hambatan yang terjadi pada masa pemerintahan Ahasyweros (485-465 sM); ayat 7-23: terjadi pada masa pemerintahan Artahsasta (464-424 sM); dan ayat 24; terjadi pada masa pemerintahan Darius (522-486 sM).
Zerubabel dengan jelas melihat kemusta-hilnya menerima orang-orang kafir sebagai sejajar dengan orang-orang Yahudi di dalam membangun Bait Allah. Orang-orang Samaria ini menunjukkan jati diri mereka yang sesungguhnya ketika setelah ditolak beberapa kali mereka membangun bait suci mereka sendiri di Gunung Gerizim (Yohanes 4:20-22).
Musuh-musuh itu datang untuk merintangi pembangunan Bait Suci. Mereka berusaha menghalangi pekerjaan itu melalui tiga cara. Pertama, dengan cara membujuk orang Yahudi untuk bersekutu. “Biarlah kami turut membangun bersama-sama dengan kamu” (Ezra 4:2). Kedua, merintangi secara terang-terangan dengan melemahkan semangat dan orang Yahudi ketakutan (Ezra 4:4). Ketiga, membuat surat pengaduan palsu. Mereka menyogok para penasihat untuk melawan orang-orang Yehuda itu (Ezra 4:5). Akibatnya pekerjaan mereka tertunda, bahkan terhenti dan umat jadi kurang berani.
Selaku umat Tuhan, kita punya tugas dan tanggung jawab untuk melakukan Peker-jaanNya. Bila kita telah melakukannya dengan setia, kita harus tetap waspada terhadap segala kemungkinan. Terutama menghadapi keadaan dunia dewasa ini, banyak ujian hidup yang bisa saja menumbuhkan iman kita. Namun bila tidak hati-hati, akan menjadi pencobaan yang meruntuhkan iman. Kita harus berpegang teguh pada semboyan: “Tidak ada kompromi“. Maka jangan takut dan tetaplah semangat melakukan pekerjaan Tuhan. Pst.harts

Tinggalkan Balasan