Terus Berkarya dan Bangkit: UMKM Rutan Ambon Lahirkan Produk Kreatif

Spread the love

Ambon – Di balik jeruji besi, semangat untuk berkarya tak pernah padam. Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIA Ambon terus mendorong kreativitas dan kemandirian warga binaan melalui kegiatan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Salah satu inovasi terbaru yang dihasilkan adalah pembuatan sofa dan lampu hias dari bahan limbah, sebagai wujud nyata pembinaan berbasis keterampilan dan lingkungan. Jumat (08/08/2025).

Kegiatan ini merupakan bagian dari program pembinaan kemandirian yang tidak hanya bertujuan untuk mengasah kemampuan teknis warga binaan, tetapi juga menumbuhkan kesadaran akan pentingnya daur ulang dan pemanfaatan barang bekas.

Kepala Rutan Ambon, Ferdika Canra, menjelaskan bahwa program ini lahir dari semangat untuk bangkit dan menciptakan peluang, meski dalam keterbatasan.

“Kami ingin menunjukkan bahwa warga binaan juga bisa menghasilkan karya yang bernilai. Produk-produk ini bukan hanya hasil kerja tangan, tetapi juga bukti dari proses pembinaan mental, kreativitas, dan semangat perubahan,” ujar Ferdika.

Sofa dan lampu hias yang diproduksi oleh para WBP hasil akhirnya tampil menarik, fungsional, dan memiliki nilai estetika tinggi.

Produk-produk yang sebelumnya sudah jadi dipamerkan di area pembinaan dan mulai dilirik sebagai bagian dari potensi pemasaran UMKM binaan. Tidak hanya menjadi media pelatihan, kegiatan ini juga diharapkan menjadi bekal keterampilan yang bermanfaat saat warga binaan kembali ke tengah masyarakat.

Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Maluku, Ricky Dwi Biantoro, memberikan apresiasi atas inovasi yang dilakukan di Rutan Ambon. Ia menilai bahwa pembinaan berbasis keterampilan dan kewirausahaan seperti ini merupakan kunci utama dalam mendukung reintegrasi sosial warga binaan.

“Melalui karya nyata seperti ini, kita tidak hanya melihat hasilnya, tetapi juga proses perubahan yang terjadi. Ini adalah bentuk pemasyarakatan yang humanis, produktif, dan berdampak langsung,” jelasnya.
Salah satu warga binaan inisial CP, yang terlibat dalam produksi menyampaikan rasa bangga bisa berkontribusi dalam kegiatan tersebut.

“Saya belajar banyak di sini. Dulu tidak pernah terpikir bisa bikin sofa atau lampu. Sekarang saya tahu, dari barang bekas pun bisa jadi sesuatu yang berguna,” ungkapnya.

Melalui program UMKM kreatif ini, Rutan Ambon menegaskan bahwa proses pemasyarakatan tidak hanya soal menjalani masa hukuman, tapi juga tentang peluang kedua, semangat berkarya, dan kesiapan untuk bangkit kembali sebagai pribadi yang lebih baik. (R)

Tinggalkan Balasan