Ayub 9:18 (TB2) “…, tetapi mengenyangkan aku dengan kepahitan.
Jack Ma, seorang pebisnis sukses dari China dan Pendiri dari Alibaba Group, memiliki kekayaan US$ 58.3 milyar (2021), juga penulis buku “Never Give Up”, yang telah melewati proses sukses dengan banyak kepahitan. Namun setelah sukses ia menghadapi kenyataan, anak laki-lakinya Ma Zheng Kun meninggal dunia di usia 22 tahun (1992-2014) karena kanker otak. Isterinya Cathy Zang terkena kanker payudara dan anak perempuanya Ma Yuanbao mengalami kelainan jantung. Dari situasi itulah Jack Ma mengucapkan dua kalimat, “*Terkadang luka lebih baik daripada piala. Persoalannya, bagaimana Anda mengatasi luka tersebut?*”; dan “*Jangan gadaikan hidupmu hanya untuk mencari kekayaan!*” Jack Ma kemudian meninggalkan jabatannya di Alibaba.
Ayub adalah orang benar yang menjalani ujian kehidupan yang sangat berat. Sementara Ayub menjalani kehidupannya bersama TUHAN yang ia kasihi, dan bersama keluarga yang ia cintai, ia mengalami tragedi yang sangat berat, pasukan Syeba dan pasukan Kasdim datang menyerbu kediamannya; menyusul kobaran api yang membakar segalanya; serta angin ribut yang meluluhlantakkan apa pun yang berdiri di atas tanah termasuknya rumahnya sehingga anak-anaknya mati. Tidak berhenti sampai di situ, Ayub mengalami penyakit kulit yang harus digaruk dengan beling. Karena itulah Ayub berkata: “*Dialah yang meremukkan aku dalam angin ribut, yang memperbanyak lukaku dengan tidak semena-mena, yang tidak membiarkan aku bernafas, tetapi mengenyangkan aku dengan kepahitan.*” (Ayub 9:17-18).
Dalam banyak hal yang sulit dimengerti, Tuhan kerap memberikan banyak kepahitan dalam menjalani kehidupan ini, tak soal apakah kita orang biasa atau hamba Tuhan, tak berpunya atau kaya raya. Tetapi sebagaimana Ayub berkali-kali berkata: “Aku akan memperkarakan persoalanku pada Allahku” telah menunjukkan bagaimana cara ia menghadapi masalah dan tragedi kehidupan yang maha pahit. Ayub berkata: “Tuhan yang memberi Tuhan yang mengambilnya, terpujilah Dia!”. Ayub tetap bersama TUHAN!
Nah, saat kita mengalami kepahitan, atau telah melewati kepahitan dan kini menang, akan sepakat berkata: “Terkadang luka lebih baik daripada piala”, tetapi Tuhan Yesus tetap bersamaku.
Salam Injili