Yakobus 2:17 Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.
Pelitakota.id Ada sebuah Teori disebut dengan Teori Kuda Mati. Teori ini adalah sebuah metafora yang menggambarkan bagaimana keadaan seseorang, lembaga atau organisasi, menghadapi masalah yang sudah jelas, tetapi mereka justru bersikap seolah-olah masalah itu tidak ada. Alih-alih mengakui, mereka justru mengabaikannya dan berusaha mencari pembenaran. Keadaan itu adalah bagaikan seseorang yang terus menunggangi Kudanya untuk bergerak, tetapi Kuda itu sudah mati.
Pesan hakiki Teori ini adalah “Anda menyadari bahwa Anda sedang menunggangi kuda yang sudah mati, maka sesungguhnya tindakan terbaik adalah turun, karena anda tidak akan pernah ke mana-mana, anda tidak akan ada dimana-mana, alias pekerjaan sia-sia.
Bagaimanakah dengan Iman yang mati, tetapi orang tersebut tidak mau keluar dari keadaan itu? Sebelumnya, mari kita uraikan apa itu IMAN.
Kata Iman dalam hal ini harus diterjemahkan dengan pengertian yang sama dengan di Yak 2:1 Iman: berhubungan besar dengan sikap seseorang.
Hal ini berarti bahwa iman adalah kepercayaan kepada otoritas Yesus Kristus secara pribadi. Namun Jika dikatakan kepada seseorang Iman yang mati, berarti merujuk kepada kepercayaan seseorang itu terhadap Yesus sudah tidak ada, alias sudah Mati, dia sudah Not connected with Jesus.
Menariknya lagi, bahwa Iman itu akan kelihatan jika disandingkan dengan berbagai-bagai perbuatan baik, perbuaatan kasih.
Artinya *tidak ada pemisahan antara iman dan perbuatan.* Jadi, Tidak seorang pun dapat mengatakan bahwa dirinya memiliki Iman, jika tidak ada perbuatan yang membuktikannya. Iman yang sesungguhnya, harus diungkapkan dalam perbuatan dan sikap mau pun respon yang benar.
Kembali ke Teori Kuda Mati: Jika ada Individu, Lembaga atau Organisasi lainnya termasuk Gereja, Tetap melakukan Kegiatan yang disadarinya tidak produktif (tidak menghasilkan apa-apa), hal itu sama dengan Keadaan Seseorang; LEBELNYA KRISTEN, tetapi Tidak Terhubung dan tidak mencerminkan Sifat Yesus dalam hidupnya bahkan menjadi SETERU Yesus. Ya, Itulah IMAN yang Mati, Iman yang Tanpa Perbuatan.
Amin
Pdt Ezra Simorangkir