SWI Apresiasi Dedi Mulyadi atas Tindakan Cepat Bela Hak Sopir Angkot

Spread the love

Jakarta – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menunjukkan ketegasan dan respons cepat terhadap laporan dugaan pemotongan dana kompensasi sopir angkot di Bogor yang semestinya diterima secara utuh. Langkah ini diapresiasi banyak pihak sebagai wujud nyata keberpihakan pemerintah terhadap masyarakat kecil.

Laporan tersebut pertama kali disampaikan oleh Emen, koordinator sopir angkot di wilayah Bogor. Ia mengungkap bahwa dana sebesar Rp3 juta yang seharusnya diterima oleh setiap sopir, justru mengalami pemotongan berkisar antara Rp50 ribu hingga Rp200 ribu per orang. Dana tersebut merupakan kompensasi agar para sopir tidak beroperasi selama arus mudik Lebaran demi kelancaran lalu lintas di kawasan Puncak.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Dedi Mulyadi (KDM) langsung mengambil sikap. Ia menegaskan bahwa tindakan pemotongan dana tidak dapat ditoleransi dan harus diproses sesuai hukum yang berlaku.

“Jangan main-main dengan uang rakyat. Apapun alasannya, pemotongan dana seperti ini adalah bentuk ketidakadilan,” ujar Dedi Mulyadi dalam pernyataannya.

Tidak lama setelah pernyataan tersebut, Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor, Dadang Kosasih, mengonfirmasi bahwa dana yang terkumpul lebih dari Rp11 juta telah dikembalikan kepada para sopir. Dana tersebut sebelumnya dikelola oleh Kelompok Kerja Sub Unit (KKSU) dan sempat disebut sebagai “sumbangan sukarela” dari sopir angkot, namun klaim tersebut menuai protes.

Langkah cepat KDM dalam merespons aduan ini dinilai publik sebagai bukti nyata kepemimpinan yang berpihak kepada masyarakat. Ia juga menyatakan bahwa pihak-pihak yang terbukti melakukan pemotongan akan ditindak tegas sesuai hukum.

Selain itu, Gubernur Dedi Mulyadi juga menyoroti sejumlah kebijakan pejabat daerah sebelumnya yang dinilai menyimpang dari prinsip penggunaan anggaran secara tepat. Ia menyebut, salah satunya, perjalanan dinas Bupati Indramayu ke Jepang yang dinilai tidak sesuai dengan prosedur sebagai pejabat negara.

Ketua Umum Suara Wartawan Indonesia (SWI), Fauzi Zuhri, yang akrab disapa Didi, menilai langkah Dedi Mulyadi ini menunjukkan integritas seorang pemimpin sejati.

“Kang Dedi tidak hanya bicara, tapi bertindak. Ia membuktikan bahwa pemimpin harus hadir untuk rakyat kecil dan tidak takut menghadapi oknum yang bermain di belakang layar,” ujarnya.

Langkah-langkah ini memperkuat citra Dedi Mulyadi sebagai pemimpin yang berani, jujur, dan dekat dengan rakyat. Tak sedikit pengamat menilai dirinya layak diperhitungkan di kancah politik nasional, bahkan sebagai calon pemimpin Indonesia di masa depan.(PR)

Tinggalkan Balasan