SOROTAN TAJAM UI: Reformasi Pengawasan Polri Terjebak ‘Silent Blue Code’? Buku Baru & Webinar Ungkap Fakta yang Mengkhawatirkan!

Spread the love

JAKARTA – Universitas Indonesia kembali membuktikan diri sebagai garda terdepan pengawal reformasi! Pusat Kajian Kriminologi FISIP UI baru saja menggelar Webinar dan Peluncuran Buku bertajuk “Dinamika dan Tantangan Pengawasan Internal Kepolisian” yang sukses menyedot perhatian publik, Kamis (6/11/2025). Acara yang diselenggarakan secara daring ini menjadi momentum krusial untuk menguliti problematika pengawasan internal Polri dan merumuskan solusi yang lebih efektif dan berkeadilan.

Buku ini merupakan hasil riset mendalam tentang Kajian Internal Police Oversight pada Lembaga Kepolisian. Tujuannya? Tak lain adalah membuka ruang dialog konstruktif antara akademisi, praktisi, pemangku kebijakan, dan masyarakat sipil. Diskusi hangat seputar tantangan dan peluang penguatan mekanisme pengawasan internal kepolisian yang transparan dan berperspektif HAM pun tak terhindarkan.

Dr. Ni Made Martini Puteri, M.Si., selaku ketua tim peneliti, tanpa tedeng aling-aling membeberkan fakta mencengangkan. Menurutnya, berbagai skandal besar yang mengguncang institusi Polri, seperti kasus Sambo dan perjudian daring, bukanlah sekadar ulah oknum. Lebih dari itu, kasus-kasus tersebut adalah manifestasi dari kelemahan sistemik yang mengakar dalam mekanisme pengawasan Polri.

“Budaya organisasi yang menoleransi pelanggaran, atau yang disebut silent blue code*, turut memperkuat kesan impunitas di mata publik,”* tegasnya. Pernyataan ini seolah menjadi tamparan keras bagi upaya reformasi yang selama ini didengungkan.

Tak kalah pedas, Dr. Kisnu Widagso, MTI, mengusulkan solusi revolusioner. Ia menyerukan agar reformasi pengawasan Polri diarahkan pada model hybrid oversight, sebuah kolaborasi apik antara pemeriksaan eksternal independen dengan pelaksanaan sanksi internal berdasarkan prinsip remedial justice.

“Kita butuh pengawasan yang tidak hanya menghukum, tapi juga memperbaiki,” ujarnya penuh semangat.

Webinar ini semakin istimewa dengan kehadiran para ahli lintas bidang yang kompeten di bidangnya. Sebut saja Irjen Pol. (Purn.) Ida Oetari Poernamasasi, S.A.P., M.A. (Kompolnas), Dominique Nicky Fahrizal (CSIS), dan Prof. Corrina D.S. Riantoputra, Ph.D. (Fakultas Psikologi UI). Ketiganya sepakat bahwa sinergi antara lembaga internal, eksternal, dan masyarakat sipil adalah kunci utama untuk mewujudkan pengawasan Polri yang adil dan akuntabel.

Acara yang berlangsung dari pukul 09.30–12.30 WIB ini sukses menjaring peserta dari berbagai kalangan. Pusat Kajian Kriminologi FISIP UI berharap, kegiatan ini dapat menjadi momentum penting untuk mendorong reformasi kepolisian yang berkelanjutan dan berpihak pada kepentingan publik.

Romo Kefas

Tinggalkan Balasan