SIGAP: Garda Terdepan Lindungi Pekerja Rentan Bekasi Menuju Indonesia Emas 2045!

Spread the love

BEKASI – Pemerintah Kota Bekasi mengukir sejarah baru dalam perlindungan tenaga kerja dengan meluncurkan program SIGAP (Siap Jaga Pekerja Informal). Sebuah inisiatif visioner yang memberikan perlindungan nyata bagi para pekerja rentan di sektor informal, seperti ojek daring, kuli bangunan, pedagang becak, pedagang kaki lima, dan lainnya.

Peluncuran yang berlangsung meriah di Balai Patriot Kota Bekasi pada Rabu (05/11/2025) ini, dihadiri langsung oleh Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, Ketua DPRD Kota Bekasi, Dr. Sardi Efendi, jajaran Forkopimda, perwakilan BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Jawa Barat, pelaku usaha, komunitas pekerja informal, serta masyarakat umum.

Dalam pidato penuh semangat, Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, menyoroti masih banyaknya warga Kota Bekasi yang berjuang di sektor informal tanpa perlindungan jaminan sosial yang memadai.

“Banyak dari saudara-saudara kita yang bekerja keras setiap hari, menjadi tulang punggung keluarga, namun rentan terhadap risiko. Melalui SIGAP, Pemerintah hadir untuk memberikan rasa aman dan perlindungan bagi mereka,” tegas Tri.

Langkah awal yang monumental ini, Program SIGAP menyasar 11.666 pekerja rentan yang tersebar di seluruh penjuru Kota Bekasi. Data penerima manfaat diperoleh melalui verifikasi cermat lintas dinas, seperti Dinas Sosial, Dinas Koperasi dan UMKM, Dinas Perhubungan, serta kolaborasi dengan mitra aplikator ojek daring. Prioritas diberikan kepada warga dengan kondisi ekonomi rentan, khususnya dalam kategori Desil 1 hingga Desil 5.

“SIGAP bukan sekadar program bantuan, melainkan wujud keadilan sosial dan apresiasi atas keringat para pekerja informal. Kami ingin mereka merasa dihargai, diperhatikan, dan dilindungi oleh negara,” imbuhnya.

Pemkot Bekasi juga telah menyiapkan strategi berkelanjutan untuk memastikan program ini terus berjalan dan memberikan manfaat jangka panjang. Kolaborasi dengan dunia usaha melalui program CSR (Corporate Social Responsibility) serta gerakan PSR (Personal Social Responsibility) yang mengajak ASN untuk ikut melindungi pekerja di lingkungan sekitar, menjadi kunci keberhasilan program ini.

Momen mengharukan terjadi saat Tri Adhianto berdialog dengan Bang Dedi, seorang pengemudi ojek online yang menjadi salah satu penerima manfaat program SIGAP.

“Amit-amit ya Allah, Pak. Kalau sampai jatuh dari motor, bukan cuma helm yang jadi penyelamat, tapi juga BPJS lewat program SIGAP,” ujar Bang Dedi dengan mata berkaca-kaca.

Bang Dedi pun mengungkapkan rasa syukur dan ketenangannya setelah terdaftar dalam program SIGAP. “Sekarang kerja di jalan jadi lebih tenang, Pak. Kalau ada apa-apa, keluarga saya tidak perlu khawatir lagi,” ucapnya dengan suara bergetar.

Program SIGAP adalah bagian integral dari upaya mewujudkan Universal Coverage Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (UCJ) di Kota Bekasi. Target ambisius telah ditetapkan, yaitu seluruh pekerja, baik formal maupun informal, akan terlindungi secara penuh pada tahun 2045, bertepatan dengan momentum Indonesia Emas.

SIGAP (Siap Jaga Pekerja Informal) adalah bukti nyata komitmen Pemerintah Kota Bekasi bersama BPJS Ketenagakerjaan dalam memberikan perlindungan sosial bagi pekerja rentan di sektor informal. Program ini bertujuan untuk menciptakan rasa aman, mengurangi risiko kemiskinan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Bekasi secara keseluruhan.

Jurnalis: Vicken Highlanders

Editor: Romo Kefas

Tinggalkan Balasan