Matius 16:15 “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?”
Menurut Anda, siapakah Yesus?
Tentu saja dalam Alkitab, ini adalah pertanyaan paling penting, yang Anda jawab.
Kita tahu, Pontius Pilatus, juga mencari tahu, Namun setelah tahu, ia toh mencuci tangannya dari Yesus dan berkata, “Saya tidak mempunyai komentar. Tidak ada yang saya katakan.” Tetapi Alkitab menyajikan perta nyaan-pertanyaan yang tidak terhindarkan bagi kita, yang menuntut jawaban kita. Kita harus menjawab ya atau tidak.
Jikalau Yesus hanyalah seorang manusia, maka kita pasti dapat melupakan-Nya dan tidak akan berpikir dua kali. Perhatikan Penjelasan ini.
Yohanes menekankan bahwa Yesus adalah tidak kurang dari Allah sendiri yang datang ke bumi. Itu adalah hal yang sangat penting; Anda harus mempercayai-Nya untuk menjadi orang Kristen. Tidak mempercayai-Nya sama dengan menganggap Kristus sebagai seorang penipu atau pembohong. Yesus adalah Allah dari sejak awal. Amen
Ingatlah: Sebelum penciptaan alam semesta ini, Yesus selalu ada di sana sebagai Allah tanpa permulaan atau akhir. Yesus mengatakan tentang diri-Nya, “Aku adalah Alpha dan Omega, Yang Pertama dan Yang akhir” (Wahyu 1:11). Sebagai Allah, Ia tidak pernah mempunyai suatu awal, atau pun suatu akhir. Dalam doa Yesus kepada Allah Bapa dalam Yohanes 17, Juruselamat berkata, “Ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada” (ayat 5). Kurang jelaskah?
Jangan lupa bahwa para pemimpin agama Yahudi ingin membunuh Yesus karena la mempersamakan diri-Nya dengan Allah Bapa. Ia berkata, “Sebelum Abraham jadi, Aku telah ada.” (Yohanes 8:58) dan mereka mengambil batu untuk membunuh-Nya.
Pada kesempatan lain Ia berkata kepada seseorang, “Dosamu telah diampuni” (Matius 9:2), dan mereka berkata, “Ia menghujat Allah!” (ayat 3) dan mereka mutlak benar apabila Ia bukanlah Allah dalam rupa manusia. Tak seorang pun kecuali Allah yang dapat mengampuni dosa. Dan Yesus mengaku dapat melakukannya.
Mari lihat contoh lain lagi. Setelah kebangkitan Yesus, Tomas tersungkur di hadapan-Nya dan berkata, “Ya, Tuhanku dan Allahku!” (Yohanes 20:28). Jikalau Yesus bukan Allah, Tentunya Ia cepat-cepat mengoreksi Tomas dan berkata: : “Tomas, Stop, Aku bukan Allah!” Apakah Jika nama orang lain dipanggil, dan Anda merespon panggilan tersebut? Tentu tidak. Tetapi Yesus menerima penyembah dan Pujian Tomas karena satu alasan yang kuat: Ia adalah manusia Allah. Titik
Saya tahu bahwa hal ini sangat sulit kita pahami, tetapi hal ini adalah pusat dari segala sesuatu iman kita. Ketika Yesus datang ke bumi ini, di satu pihak Ia dilahirkan, di pihak lain Ia tidak dilahirkan. Allah tidak dilahirkan; Allah itu kekal. Tetapi Yesus merendahkan diri-Nya dan dilahirkan sebagai seorang manusia. Ia datang sebagai seorang manusia. Faktanya begitu.
Renungkan baik: “Kristus lapar sebagai seorang manusia, tetapi Ia memberi makan orang lapar sebagai Allah. Ia haus sebagai seorang manusia, namun la berkata, ‘Biarlah orang yang haus datang kepada-Ku dan minum.’ Ia lelah, namun la berkata lalah kelegaan kita. Ia membayar pajak, namun Ia adalah seorang raja. Ia berdoa, namun la mendengar doa. Ia meratap, namun la mengeringkan airmata kita. Ia dijual seharga tiga puluh keping perak, namun Ia menebus dunia ini. Ia dituntun bagai domba ke pembantaian, namun Ia adalah gembala yang baik. Ia mati, namun Ia memberikan kehidupan dan mengalahkan maut dengan kematian. Tidak pernah ada orang seperti Yesus. Allah dan manusia yang berjalan di bumi ini.”
Alkitab menyatakan bahwa Yesus adalah manusia Allah, satu-satunya yang memungkinkan keselamatan kita.
Sebagai Allah, Ia menyediakan suatu korban yang tak terhingga layaknya, yang dapat menebus dosa seluruh umat manusia. Sebagai manusia yang sempurna, Ia menyediakan suatu korban yang tak terhingga layaknya, yang dapat mati bagi dosa seluruh umat manusia.
Itulah yang dikatakan Alkitab tentang Yesus, dan saya mempercayainya. Tetapi saya yakin Anda telah mengetahuinya. Sekarang: Menurut Anda, siapakah Yesus? Siapakah Dia bagi Anda?
Itu bukan hanya pertanyaan seharga Rp 1000 T, itu adalah Pertanyaan yang Tak Ternilai, karena jawaban yang Anda berikan akan menentukan tempat Anda dalam kekekalan.
Menurut Anda, siapakah Yesus?
Silahkan merenungkannya. Amen
Pdt Ezra Simorangkir