SEGERAKAN PERBAIKI KESALAHAN MU

Spread the love

 

Pelitakota.id | Suara Kebenaran Injil Hari Ini | 2 Tawarikh 19:2-3, “Ketika itu Yehu bin Hanani, pelihat itu, pergi menemuinya dan berkata kepada raja Yosafat: “Sewajarnyakah engkau menolong orang fasik dan bersahabat dengan mereka yang membenci TUHAN? Karena hal itu TUHAN murka terhadap engkau. Namun masih terdapat hal-hal yang baik padamu, karena engkau menghapuskan tiang-tiang berhala dari negeri ini dan mencari Allah dengan tekun.

CEPAT PERBAIKI KESALAHAN MU
Salah satu nilai tambah dari raja Yosafat adalah ia sangat memperhatikan kebutuh-an rakyatnya. Dia merasakan denyut nadi kehidupan rakyatnya dengan beranjang-sana ke daerah-daerah sambil mengajak seluruh rakyat untuk hanya menyembah Tuhan saja. Dari anjangsananya inilah ia melihat ada banyak masalah yang bisa muncul dalam kehidupan mereka, dari yang kecil sampai yang berskala besar. Karena itu, perlu ada orang-orang yang bisa menjadi penengah, orang-orang yang bijak dan adil, untuk menyelesaikan perkara-perkara yang muncul di tengah masyarakat.

Melalui mereka syalom – damai sejahtera – yang dari Tuhan bisa dirasakan oleh semua pihak. Tidak semua orang boleh diangkat menjadi hakim karena mereka harus memenuhi standar atau kualifikasi kehidupan rohani yang tinggi yakni takut akan Tuhan, bertindak saksama, tidak curang, tidak suka menerima suap (2 Tawarikh 19:7), setia, tulus (2 Tawarikh 19:9), dan bersikap tegas (2 Tawarikh 19:11). Penegakan keadilan di masyarakat bukan sekadar masalah kemasyarakatan, tetapi masalah pengejawantahan keadilan Tuhan sendiri yang menjamin kesejahtera-an umat (2 Tawarikh 19:10). Kepedulian Yosafat akan keadilan membuatnya meng-angkat hakim-hakim yang sesuai persya-ratan Tuhan itu.
Kesalahan Yosafat menerima ajakan Ahab telah membuatnya menerima banyak pelajaran dari Tuhan. Pertama, tindakan Tuhan menyelamatkan dia dari maut tentulah membekas dalam. Kedua, adalah teguran tegas Yehu, pelihat yang menyam-paikan Firman Allah yang membuat Yosafat bertobat dan beroleh kesempatan untuk memperbaiki diri. Firman Allah tidak hanya membongkar yang salah, tetapi juga mengokohkan yang benar (2 Tawarikh 19:3).
Saudaraku, sangat mungkin apa yg kita pandang baik belum tentu baik menurut Tuhan. Jika pada akhirnya kita tahu bahwa kita salah, segerakan perbaiki apa yang tidak berkenan itu. Shalom, pst.harts

Tinggalkan Balasan