Pelitakota.id Di tengah keindahan alam yang memukau, saya berdiri di atas bukit yang terhampar luas, menatap langit yang membara dengan warna-warna senja yang memukau. Angin lembut berhembus, membawa desiran daun dan kicau burung yang menyambut sore hari dengan gembira. Saya berada di Kompleks Candi Cetho, sebuah situs warisan budaya yang terletak di lereng Gunung Lawu, Jawa Tengah, yang menawarkan pemandangan yang spektakuler dan suasana yang tenang.
Tanggal 22 Juni, sebuah tanggal yang spesial bagi saya, karena itu adalah hari ulang tahun saya yang ke-51. Saya merasa bersyukur atas kesempatan untuk merayakan hari ulang tahun saya di usia yang sudah tidak muda lagi.
Saya juga teringat bahwa tanggal 22 Juni juga merupakan hari ulang tahun kota Jakarta yang ke-498. Jakarta, kota yang saya cintai, telah berkembang pesat dan menjadi pusat kegiatan ekonomi, politik, dan budaya di Indonesia.
Walaupun kondisi kesehatan tidak baik-baik saja, terkadang dengan kaki yang sudah tidak mampu menopang tubuh ini, dan dengan kondisi jantung yang sudah menggunakan ring serta paru-paru yang juga mengalami masalah, saya tetap berusaha untuk berjalan maju. Saya tahu bahwa hidup ini tidak selalu mudah, tapi saya juga tahu bahwa saya memiliki kekuatan untuk menghadapinya.
Seperti yang tertulis dalam Filipi 4:13, “Segala sesuatu dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.” Saya percaya bahwa Tuhan akan selalu memberikan kekuatan dan bimbingan kepada saya dalam menghadapi tantangan hidup.
Saya merenungkan perjalanan hidup saya selama 51 tahun ini, dengan segala lika-likunya, lika-liku yang telah membentuk saya menjadi pribadi yang lebih kuat dan bijak. Saya ingat saat-saat saya masih muda, penuh semangat dan idealisme yang membara. Saya memiliki impian besar untuk mencapai kesuksesan dan membuat perbedaan di dunia.
Seperti yang tertulis dalam Yeremia 29:11, “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” Saya percaya bahwa Tuhan memiliki rancangan yang indah untuk hidup saya.
Saya berjalan perlahan-lahan di sekitar candi, menikmati keindahan arsitektur dan sejarah yang terkandung di dalamnya. Saya merasa seperti sedang berada di tengah-tengah sebuah perjalanan spiritual, dengan setiap langkah saya membawa saya lebih dekat ke dalam diri saya sendiri.
Pemandangan matahari terbenam di Candi Cetho sangatlah memukau, dengan warna-warna langit yang berubah menjadi merah, jingga, dan ungu. Saya merasa seperti sedang menyaksikan sebuah pertunjukan alam yang luar biasa, dengan Candi Cetho sebagai panggungnya.
Saya merasa bersyukur atas hidup ini, atas keluarga dan teman-teman saya, dan atas kesempatan untuk menjalani hidup ini dengan cara saya sendiri. Saya tahu bahwa saya tidak sempurna, tapi saya juga tahu bahwa saya melakukan yang terbaik yang saya bisa.
Seperti yang tertulis dalam Mazmur 138:8, “TUHAN akan menyelesaikan segala sesuatu bagi aku; ya TUHAN, kasih setia-Mu untuk selama-lamanya; janganlah Kautinggalkan perbuatan tangan-Mu.” Saya percaya bahwa Tuhan akan selalu menyertai dan menyelesaikan segala sesuatu bagi saya.
Dan dengan itu, saya merasa puas, merasa damai, dan merasa siap untuk menghadapi apa pun yang akan datang di masa depan. Saya seperti elang yang terbang tinggi, dengan sayap yang kuat dan pandangan yang tajam. Saya siap untuk menghadapi tantangan baru, dan untuk mencapai tujuan baru. Saya siap untuk menjalani hidup ini dengan penuh semangat, dengan penuh gairah, dan dengan penuh kebahagiaan.
[Tawangmangu,21/06/2025]