Amsal 3:29 Janganlah merencanakan kejahatan terhadap sesamamu, sedangkan tanpa curiga ia tinggal bersama-sama dengan engkau.
Pelitakota.id Kisah Perang Kuda Troya, yaitu Hadiah boong-boongan Berupa Patung Kuda Besar yang Membawa Bencana Bagi Kota Troya. Cerita ini adalah Strategi Perang, yakni dengan PURA-PURA BAIK, namun ketika lawan lengah, maka, segera kuasai!
Beda dengan strategi Absalom untuk berkuasa, 2 Samuel 15:2-3 “…Maka setiap pagi berdirilah Absalom di tepi jalan yang menuju pintu gerbang. Setiap orang yang mempunyai perkara dan yang mau masuk menghadap raja untuk diadili perkaranya, orang itu dipanggil Absalom dan ditanyai: “Dari kota manakah engkau?” Apabila ia menjawab: “Hambamu ini datang dari suku Israel anu,” maka berkatalah Absalom kepadanya: “Lihat, perkaramu itu baik dan benar, tetapi dari pihak raja tidak ada seorang pun yang mau mendengarkan engkau.”
Strategi Absalom adalah Mengambil hati rakyat dengan membantu rakyat lewat Bansos maupun perlindungan lain, namun diselipkan HASUTAN agar membenci Raja Daud, yang adalah juga Bapak Absalom sendiri. Edan bukan? Anak Durhaka.
Di dunia nyata, kedua cerita di atas sungguh terjadi, bahkan di semua Kelompok masyarakat, tidak terkecuali di lingkungan Gereja. Jadi Hati-hati ya!
Satu pesan baik dari Firman Tuhan berkata: Janganlah merencanakan kejahatan terhadap sesamamu, sedangkan tanpa curiga ia tinggal bersama-sama dengan engkau. Artinya, Teman ya teman donk. Masa teman makan teman? Teman kita itu ada bersama kita, kok tega kita khianati? Jauhkanlah dari kita perilaku itu ya. Amin.
Pdt Ezra Simorangkir