KOTA BEKASI – Pemerintah Kota Bekasi melalui Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah menggelar ajang Business Matching Kota Bekasi 2025 yang berlangsung meriah di Revo Mall Main Atrium pada 5–6 November 2025. Inisiatif ini diharapkan menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi lokal dan menekan angka pengangguran secara signifikan.
Dalam sambutannya, Wali Kota Tri Adhianto mengingatkan bahwa tantangan ekonomi saat ini masih cukup kompleks, mulai dari daya beli masyarakat yang belum pulih sepenuhnya, angka pengangguran yang perlu ditekan, hingga efisiensi anggaran yang harus terus dioptimalkan.
“Setiap rupiah yang kita belanjakan harus memberikan nilai tambah yang jelas, yaitu menggerakkan ekonomi lokal, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong pertumbuhan pelaku usaha baru. Business Matching ini hadir sebagai solusi untuk menjawab tantangan tersebut,” tegas Tri.
Tri menjelaskan bahwa kegiatan Business Matching ini mempertemukan produsen lokal dengan pengguna barang dan jasa, terutama dari sektor pemerintah, dengan tujuan agar proses pengadaan menjadi lebih efisien, cepat, dan memberikan dampak langsung terhadap perekonomian lokal.
Ia juga menyinggung data dari BPS dan Kementerian Perindustrian yang menunjukkan bahwa setiap belanja pemerintah sebesar Rp 400 triliun mampu membuka dua juta lapangan kerja dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga 1,8 persen.
“Artinya, jika pemerintah serius membeli produk dalam negeri, dampaknya akan sangat luar biasa. Ekonomi tumbuh, pengangguran menurun, dan masyarakat ikut merasakan manfaatnya,” lanjutnya dengan optimisme.
Sebagai wujud konkret keberpihakan terhadap produk nasional, Pemerintah Kota Bekasi menargetkan minimal 80 persen belanja pemerintah diarahkan kepada produk dalam negeri yang bersertifikat TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri).
Tri juga berpesan kepada seluruh pejabat pengadaan di lingkungan Pemerintah Kota Bekasi untuk terus menjaga integritas dan memprioritaskan produk dalam negeri dalam setiap proses belanja pemerintah.
Sementara kepada para pelaku usaha, ia mengajak untuk memanfaatkan momentum Business Matching ini guna menunjukkan bahwa produk lokal Bekasi memiliki kualitas dan daya saing yang tinggi.
“Dunia bisnis saat ini bergerak sangat dinamis. Yang bertahan bukan yang paling besar, tetapi yang paling adaptif dan kolaboratif. Karena itu, Business Matching ini bukan hanya tempat untuk berdagang, tetapi juga ruang untuk bertukar gagasan, berinovasi, dan membangun jejaring bisnis baru,” pungkasnya.
Jurnalis: Vicken Highlanders
Editor: Romo Kefas


