BANDAR UDARA INTERNASIONAL MINANGKABAU, SUMATERA BARAT, 18 Desember 2025 – Setelah melintasi 3 kabupaten di Sumbar sehari penuh tanpa istirahat, Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen pemerintah untuk mempercepat pembangunan hunian sementara (huntara) dan pemulihan infrastruktur – sambil menambahkan poin penting: perbaikan lingkungan untuk mencegah bencana ke depan. Semua data dan informasi dari BPMI Setpres, disampaikan secara rinci oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi, tetap terjaga lengkap dengan momen-momen kunjungan yang penuh makna.
Di Kayu Pasak Palembayan, Kabupaten Agam, Prabowo melihat langsung pengungsi yang mulai dibangunkan hunian sementara. Menurut Mensesneg: “Di sana, beliau menengok pengungsi yang mulai hari ini sudah dibangun 100 huntara untuk mengurangi jumlah pengungsi di posko. Fokusnya sekarang khusus Sumbar: huntara terlebih dahulu, dan jika memungkinkan, segera relokasi ke hunian tetap.”
Data yang disampaikan sebelumnya tetap valid: 44.045 unit huntara akan dibangun di Aceh (36.328), Sumut (5.158), dan Sumbar (2.559) – dengan target selesai 30-45 hari.
Setelah Agam, Prabowo melanjutkan ke Nagari Kayu Tanam untuk meninjau Jembatan Bailey Padang Mantuang. Yang unik: pembangunan jembatan ini dilakukan oleh aparat TNI dibantu masyarakat setempat. Mensesneg menjelaskan: “Memang kurang lebih ada 35 unit jembatan bailey di seluruh wilayah terdampak yang sedang dibangun. Akses tersambungnya jalan yang terputus itu adalah keharusan yang harus dipercepat.”
Data jembatan tersebut tetap lengkap: panjang 30 meter, lebar 3.9 meter, mulai dibangun 10 Desember, target selesai 25 Desember 2025.
Kunjungan terakhir ke Kabupaten Tanah Datar difokuskan pada ruas jalan nasional Lembah Anai KM 61+600 – 67+40. Prabowo melihat alat berat yang sibuk membersihkan sisa banjir dan memperbaiki struktur jalan. Mensesneg ungkap: “Beliau meminta untuk segera dipercepat perbaikannya, sehingga jalur utama dari Padang menuju Bukit Tinggi dapat segera tersambung kembali.”
Progres saat ini: pembersihan sisa banjir 60% selesai, rehabilitasi badan jalan 35% selesai, target selesai 3 Januari 2026.
Setelah menyelesaikan peninjauan infrastruktur, Prabowo menyampaikan perhatian khusus pada masalah lingkungan sebagai bagian dari mitigasi bencana ke depan. Mensesneg pungkasnya: “Banyak yang harus menjadi pekerjaan rumah kita: penertiban hutan, izin pertambangan, izin usaha di bantaran sungai. Ini menjadi perhatian beliau yang disampaikan kepada Gubernur, Wakil Gubernur, dan para bupati.”
“Perhatian Prabowo pada lingkungan adalah langkah maju. Bencana seringkali disebabkan oleh kerusakan lingkungan – jadi mitigasi dari akar penyebab sangat penting. Ini menunjukkan bahwa pemerintah tidak hanya menangani akibat, tapi juga menyelesaikan masalah dasar.”
“Kunjungan ini sangat komprehensif: dari hunian, infrastruktur, hingga lingkungan. Semua saling terhubung – tanpa lingkungan yang baik, pembangunan huntara dan jembatan bisa sia-sia jika bencana kembali. Ini kebijakan yang matang.”
Sebelum meninggalkan Sumbar, Prabowo menegaskan bahwa seluruh langkah penanganan darurat hingga pemulihan akan berjalan terkoordinasi dan dipercepat untuk menjamin keselamatan dan keberlangsungan hidup warga. “Kita tidak bekerja sendiri – Kementerian PU, BNPB, TNI, Polri, dan pemerintah daerah bekerja bersama. Warga tidak akan ditinggalkan,” ujarnya melalui Mensesneg.
Kunjungan sehari penuh Prabowo di Sumbar bukan hanya untuk melihat progres – tapi juga untuk menetapkan arah kebijakan: pemulihan cepat infrastruktur dan hunian, serta perhatian pada lingkungan untuk mencegah bencana di masa depan. Semua data tetap terjaga, komitmen diberikan dengan tegas, dan warga Sumbar mendapatkan harapan bahwa kehidupannya akan segera pulih dan lebih aman.
Jurnalis: Vicken Highlanders | Editor: Romo Kefas
Sumber: BPMI Setpres, Mensesneg Prasetyo Hadi, Kementerian Pekerjaan Umum, BNPB
#PrabowoSubianto #Sumbar #Agam #PadangPariaman #TanahDatar #Huntara #JembatanBailey #JalanLembahAnai #MitigasiBencana #Lingkungan #Pemulihan


