Sleman, 8 Oktober 2025 — Di tengah lanskap media yang terus berubah, Persatuan Wartawan Nasrani (PEWARNA) DIY menggelar Konferensi Daerah Luar Biasa (Konferdalub) di Sleman. Acara ini bukan sekadar seremoni rutin, melainkan upaya serius untuk merumuskan kembali peran pers Kristen di era digital yang penuh tantangan. Dengan tema “Kebenaran yang Menyatukan; Peran Pers Kristen di Tengah Tantangan Bangsa”, PEWARNA DIY mencoba menjawab pertanyaan krusial: bagaimana tetap relevan dan berdampak di tengah banjir informasi?
Mundurnya Kiky Heriska dari kursi ketua dan terpilihnya Onwin Frans Hetharie menandai babak baru bagi PEWARNA DIY. Pergantian kepemimpinan ini bukan hanya soal figur, tetapi juga tentang arah dan strategi organisasi ke depan. Mampukah Hetharie membawa angin segar dan inovasi yang dibutuhkan untuk menghadapi disrupsi media?
Konferdalub ini menjadi ajang pertemuan berbagai pihak, mulai dari pengurus pusat PEWARNA, pejabat pemerintah, hingga tokoh masyarakat. Kehadiran mereka menunjukkan komitmen untuk mendukung pers Kristen, namun juga memunculkan pertanyaan tentang independensi dan otonomi organisasi.
Dialog yang digelar menghadirkan berbagai perspektif tentang tantangan dan peluang jurnalisme di era digital. Diskusi ini diharapkan dapat memicu ide-ide baru dan solusi kreatif untuk meningkatkan kualitas konten dan memperluas jangkauan PEWARNA DIY.
Onwin Frans Hetharie kini memikul tanggung jawab besar untuk membawa PEWARNA DIY menuju masa depan yang lebih cerah. Tantangan yang dihadapinya tidaklah mudah: bagaimana menjaga integritas di tengah tekanan komersial, bagaimana beradaptasi dengan teknologi baru, dan bagaimana membangun kepercayaan publik di tengah merebaknya berita palsu.
Yusuf Mujiono, Ketua PP PEWARNA, mengingatkan tentang pentingnya peran jurnalisme dalam melawan disinformasi. Pesan ini sangat relevan di era media sosial, di mana informasi yang salah dapat menyebar dengan cepat dan menimbulkan dampak yang merugikan.
Konferdalub ini menjadi momentum penting bagi PEWARNA DIY untuk merumuskan strategi yang adaptif dan inovatif. Keberhasilan PEWARNA DIY akan diukur dari kemampuannya untuk menghasilkan jurnalisme berkualitas, membangun komunitas yang solid, dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Apakah PEWARNA DIY mampu bertransformasi menjadi organisasi yang lebih modern, relevan, dan berdampak? Jawabannya akan terlihat dalam aksi nyata di masa depan.
Penulis: Romo Kefas