Pertemuan Strategis Terkait Data Gereja dan Toleransi Beragama di Indonesia

Spread the love

Jakarta,Pelitakota.id Pada Rabu, 14 Agustus 2024, pukul 09.00 WIB, rapat audiensi penting digelar di Ruang Rapat Ditjen Bimas Kristen lantai 10, dipimpin oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Sesditjen Bimas) Kristen, Bapak Johni Tilaar. Rapat ini dihadiri oleh berbagai pejabat, termasuk Direktur Urusan Agama Kristen, Direktur Urusan Agama Katolik, serta Kasubdit Pendidikan Tinggi. Audiensi ini bertujuan untuk membahas permintaan data gereja-gereja Kristen dan Katolik di Indonesia serta perkembangan isu toleransi dan intoleransi dalam pendirian rumah ibadah.

Pihak Institute of Developing Economies dari Japan External Trade Organization yang diwakili oleh Mizono Yuji mengajukan permintaan data. Bapak Amsal Yowei, Direktur Urusan Agama Kristen, merespons dengan siap memenuhi permintaan data, meskipun mengakui adanya kendala wilayah yang sulit dijangkau. Selain itu, beliau menekankan pentingnya pemutakhiran data melalui Aplikasi SINDAK dan akan memastikan data gereja Kristen, baik yang permanen maupun semi permanen, dapat tersedia sesuai format yang diminta.

Kasubdit Pendidikan Tinggi, Bapak Salmon Pamantung, juga menyampaikan bahwa data yang tersedia di aplikasi SINDAK perlu diperbarui dan menjelaskan bagaimana faktor ekonomi mempengaruhi toleransi dalam pendirian rumah ibadah. Sementara itu, Bapak Albertus Triyatmojo, Sesditjen Bimas Katolik, menambahkan bahwa tantangan dalam pendirian gereja Katolik tak hanya terletak pada prosedur administratif, tetapi juga pada pola pikir masyarakat yang kurang terbuka terhadap agama lain. Ditjen Bimas Katolik terus berupaya memperkuat moderasi beragama melalui penyuluhan dan sosialisasi.

Rapat ini juga melibatkan perspektif dari agama Islam, disampaikan oleh Bapak Hasan Bashori dari Pusat Studi Pesantren. Meski Direktur Urusan Agama Katolik, Bapak Aloma Sarumuha, tidak bisa menyelesaikan rapat hingga akhir karena adanya agenda mendesak, keseluruhan diskusi ditutup oleh Bapak Amsal Yowei yang menegaskan komitmen untuk memenuhi permintaan data pada pertemuan selanjutnya.

Rapat ini menyoroti pentingnya data dalam mendukung kebijakan yang mempromosikan toleransi antarumat beragama dan penguatan moderasi beragama di Indonesia.(*)

Tinggalkan Balasan