Peran Strategis Balawista dalam Menjaga Keamanan Wisata Tirta di Buleleng

Spread the love

Buleleng, Pelitakota.id – Keberadaan Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) atau yang lebih dikenal dengan istilah life guard di Kabupaten Buleleng tentu menjadi perhatian khusus dalam kegiatan menjaga serta pengawasan untuk menjamin keselamatan aktivitas bahari masyarakat, mengingat Kabupaten Buleleng memiliki garis pantai terpanjang di Bali.

Kepala Balawista Buleleng, Agus Dharma, didampingi oleh Sekretaris Balawista Buleleng, Trianasari, membeberkan peran strategis Balawista Buleleng dalam memberikan keamanan, khususnya bagi wisatawan yang berwisata tirta dalam podcast Bincang Komunikasi, Selasa (21/5/2024).

Agus Dharma menekankan pentingnya misi kemanusiaan dan pengembangan diri yang diemban oleh Balawista. “Balawista memiliki misi kemanusiaan dan pengembangan diri, salah satunya adalah menyelamatkan masyarakat saat terjadi kecelakaan di air dan mendapatkan kepuasan diri saat menolong,” ujar Agus Dharma.

Untuk mencapai misi itu, Balawista Buleleng telah menjalin kerja sama dengan berbagai instansi terkait untuk mengadakan pelatihan rutin setiap pekan. Pelatihan itu mengundang perwakilan desa yang mengelola wisata air agar mereka mendapatkan pemahaman, pengetahuan, dan informasi mengenai sebab-akibat kecelakaan di laut serta cara mengantisipasinya.

Dalam kegiatan pelatihan tersebut, Balawista melibatkan stakeholder terkait seperti Balawista Denpasar, komunitas Pokmaswas, asosiasi diving, dan lainnya.

“Saat ini, Balawista kami berfokus di Pantai Giri Emas Sangsit. Namun, peran kami tidak hanya sebagai penyelamat. Kami juga berfungsi sebagai informan dan penghubung ke fasilitas kesehatan jika terjadi hal yang tidak diinginkan,” ujar Agus Dharma.

Melalui upaya tersebut, Balawista Buleleng berkomitmen untuk meningkatkan keselamatan wisata air di daerah dan memastikan masyarakat serta wisatawan dapat menikmati keindahan pantai dengan rasa aman. Sebab, pada intinya, peran vital Balawista adalah memberikan pertolongan pertama sebelum mendapatkan tindakan dari fasilitas kesehatan.

“Acara Bincang Komunikasi ini diharapkan dapat menjadi langkah awal yang efektif dalam meningkatkan kesadaran dan kemampuan masyarakat dalam menangani keadaan darurat di perairan, serta memperkuat sinergi antara berbagai pihak yang terlibat dalam pengelolaan dan keselamatan wisata air,” tutur Agus Dharma

Tinggalkan Balasan