Pentingnya Kekudusan Dihadapan Allah Yang Kudus

Spread the love

Pelitakota.id | Suara Kebenaran Injil Hari Ini | Imamat 14:14, “Imam harus mengambil sedikit dari darah tebusan salah itu dan harus membubuhnya pada cuping telinga kanan dari orang yang akan ditahirkan dan pada ibu jari tangan kanan dan pada ibu jari kaki kanannya.
*Allah Sumber Kesembuhan*
Orang kusta yang sudah ditahirkan sama berhaknya menerima darah dan minyak seperti imam yang ditahbiskan. Beberapa orang di antara kamu demikianlah dahulu, tetapi kamu telah disucikan. Saat orang kusta itu diperciki, airnya harus mengandung darah (Imamat 14:5). Saat ia diurapi, minyaknya harus dibubuh di atas darah. Hal ini untuk menunjukkan bahwa semua rahmat dan penghiburan dari Roh, semua kuasa Roh yang memurnikan dan meninggikan berasal dari kematian Kristus. Hanya oleh darah-Nyalah kita dikuduskan.
Selain korban tebusan salah, harus ada korban penghapus dosa dan korban bakaran, masing-masing berupa seekor domba (Imamat 14:19-20).
Melalui tiap-tiap korban ini, dikatakan bahwa, imam mengadakan pendamaian bagi orang itu. Dosa yang menyebabkan kusta itu diki-rimkan akan diampuni, begitu pula semua dosa yang diperbuatnya selama dalam pen-deritaannya. Perhatikan, selesainya masalah lahiriah akan memberi kita penghiburan dua kali lipat jika pada saat yang bersamaan Allah juga memberi jaminan akan pengam-punan atas dosa-dosa kita. Apabila kita menerima penda-maian itu, ada alasan bagi kita untuk bermegah (Roma 5:11).
Proses pentahiran yang melewati dua tahap itu menunjukkan betapa seriusnya ketidak-tahiran yang disebabkan penyakit kusta. Proses pentahiran pertama mengandaikan seseorang yang karena kenajisannya (keber-dosaannya) telah mengalami dibuang atau dikucilkan dari komunitas umat kudus Allah. Burung yang disembelih melambangkan dosa yang harus dihukum. Burung yang dilepas melambangkan dosa yang sudah diampuni. Haleluyah, amen. Pst.harts

Tinggalkan Balasan