Keluaran 25:40 Dan ingatlah, bahwa engkau membuat semuanya itu menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu.”
Pelitakota.id Mengapa seseorang bisa jadi Pendeta? Penjelasan yang sering kita dengar adalah Karena dia telah dipanggil dan dipilih Tuhan. Begitukah?
Tentu saja Setuju itu sebagai rumusannya… Tapi agak penasaran nih: Apakah semua Pendeta itu adalah yang dipilih Tuhan? Ya yadonk.. Lantas persoalannya apa, kok nafsu banget nanyaya?
Begini: Ada pendapat pada era 80 an, bahwa seseorang yang masuk sekolah teologia/Sekolah Pendeta adalah karena:
1. Orang tersebut Ditolak dimana-mana. Akhirnya masuk sekolah Teologi. Timbul pembelaan, Itulah kalau sudah Kehendak Tuhan, maka dia ditolak dimana-mana. Begitulah cara Tuhan memilih dia, demikian pendapat yang membela.
2. Orang tersebut Oon-nya setengah mati. Jadi karena oon, maka diberikan Kepada Tuhan. Kalau pintar, maka jadi Dokter saja atau yang lain. Emang Pendeta itu orang oon, Begitukah? Kok begitu sich? Hal tersebut Dikarenakan memang tidak terbiasa memberi yang terbaik kepada Tuhan. Satu contoh: *SANGAT UMUM terjadi ketika mau ibadah, singgah ke warung untuk menukar uang receh/terkecil buat Persembahan. Jadi, ketika memilih anak yang “dipersembahkan” menjadi hamba-Nya adalah anak yang oon saja, sayang kalau yang pintar, Yang pintar bisa mengangkat derajat keluarga. Bisa jadi Gubernur, Bupati, Pegawai Negeri dll.
Namun berbeda dengan keadaan tahun 2000 an, siapa saja boleh jadi Pendeta, yang penting, dia siap sedia. Seorang pensiunan, juga BOLEH.
Apa sih ukurannya bahwa seseorang itu dipanggil dan dipilih Tuhan menjadi Hamba-Nya (Jadi Pendeta)? Yang dapat kita lihat adalah dari sisi TahbisanNya, Harus dilakukan Gereja, bukan angkat dewe-dewe.
Lantas, Bagaimanakah Prosesnya? Apakah Seperti Pemilihan yang di Alkitab, yaitu TUHAN Yang TETAPKAN SENDIRI, seperti pengangkatan HARUN menjadi IMAM? Jawabannya: Gereja Punya Kriteria dan Ketentuan Sendiri. Gereja adalah Perpanjangan Tangan Tuhan.Ok lah kalau begitu.
Kita kembali ke ayat di atas. Musa menghadap Tuhan untuk menerima PERINTAH TUHAN dengan peraturan yang super banyak sekali. Contohnya: Peraturan Mendirikan Kemah Suci lengkap dengan ukuran-ukuran yang super detail, Persyaratan Altar dan Korban bakaran yang serba jelimet dan peraturan lainnya. Semua itu di terima MUSA di atas gunung Sinai, tanpa catatan, hanya pakai otak saja alias Modal INGATAN. Terus masalahnya apa? MUSA itu HARUS MENGHAFAL SEMUA Peraturan Tuhan tersebut loh. Seberapa Cerdaskah Musa itu, kok otaknya Sanggup Mengingat semua detail peraturan itu?
Jadi Saudaraku,, untuk menjadi Pendeta itu, Harus Orang Pilihan Tuhan, Dan ORANG TERSEBUT HARUS CERDAS dan BUKAN ORANG OON. Mari belajar untuk memberi yang terbaik bagi Tuhan!
Amin.