Pemuda Kristen: Sanggupkah Kita Menjadi Jawaban Atas Doa Bangsa? Ormas adalah Kawah Candradimuka, Partai adalah Wahana!

Spread the love

Bogor – Indonesia sedang menunggu. Bukan hanya pemimpin yang cakap, tapi pemimpin yang berani, berintegritas, dan melayani dengan kasih. Pemuda Kristen, sanggupkah kita menjadi jawaban atas doa bangsa ini? Ormas adalah kawah candradimuka, tempat kita ditempa menjadi pejuang kebenaran. Partai? Itu adalah wahana untuk mewujudkan visi kita!

Ingatlah para pendahulu kita! Mereka berjuang, berkorban, dan bermimpi tentang Indonesia yang adil dan sejahtera bagi semua. Dulu, partai Kristen pernah menjadi penyambung lidah di parlemen. Apakah kita akan membiarkan api semangat mereka padam? TIDAK!

Jangan biarkan siapapun meremehkan kita! Kita bukan warga negara kelas dua! UUD 1945 Pasal 28E ayat (3) menjamin hak kita untuk berserikat dan berpendapat! UU Ormas melindungi hak kita untuk berorganisasi! UU Kepemudaan mengamanatkan peran kita dalam pembangunan bangsa! Kita punya semua yang kita butuhkan!

Jer Basuki Mawa Bea” – Setiap Keberhasilan Membutuhkan Pengorbanan!

Pepatah Jawa ini mengingatkan kita bahwa tidak ada kesuksesan yang datang dengan mudah. Perjuangan mewujudkan visi kita membutuhkan pengorbanan, kerja keras, dan ketekunan. Jangan takut untuk berkorban demi Indonesia yang lebih baik!

Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu, dan dalam kesucianmu.” – 1 Timotius 4:12

Ayat ini menjadi pengingat bagi kita, para pemuda Kristen, untuk tidak meremehkan potensi yang ada dalam diri kita. Jadilah teladan dalam segala hal, dan tunjukkan bahwa kita mampu membawa perubahan positif bagi bangsa ini.

Ini bukan sekadar ambisi pribadi! Ini adalah amanat ilahi untuk mewujudkan Kerajaan Allah di bumi! Kita dipanggil untuk menjadi garam dan terang dunia! Kita dipanggil untuk membawa perubahan!

– Integritas? Harga Mati! Cukup sudah dengan politisi korup! Kita adalah generasi anti-korupsi! Kejujuran adalah jati diri kita! Kebenaran adalah senjata kita! “Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi kehilangan nyawanya? Karena apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?” – Markus 8:36-37 Ayat ini mengingatkan kita bahwa integritas lebih berharga dari apapun di dunia ini. Contoh: Bayangkan jika setiap pemuda Kristen yang menjadi pejabat publik menolak suap dan melaporkan praktik korupsi, betapa bersihnya pemerintahan kita! Ini adalah wujud nyata dari iman yang bekerja.
– Melayani? Itu Tujuan Kita! Politik bukan tentang kekuasaan, tapi pengabdian! Kita adalah pelayan masyarakat! Kita hadir untuk membela yang lemah, mengangkat yang tertindas, dan memberikan suara kepada yang tak terdengar! “Sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.” – Matius 20:28 Ayat ini menjadi teladan bagi kita untuk melayani dengan rendah hati dan tanpa pamrih. Contoh: Kita bisa mencontoh para relawan Kristen yang tanpa pamrih membantu korban bencana alam, tanpa memandang suku, agama, atau ras. Ini adalah cerminan kasih Kristus yang tanpa batas.
– Bersatu? Itu Kekuatan Kita! Jangan biarkan perbedaan memecah belah! Kita adalah satu tubuh Kristus! Bersama, kita tak terkalahkan! “Supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga menjadi satu di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.” – Yohanes 17:21 Ayat ini menekankan pentingnya persatuan dalam mewujudkan visi kita. Contoh: Kita bisa belajar dari keberhasilan gereja-gereja di Indonesia yang mampu bekerja sama dalam berbagai kegiatan sosial dan kemanusiaan, meskipun memiliki denominasi yang berbeda. Ini adalah bukti bahwa iman dapat menyatukan perbedaan.

Cukup sudah dengan retorika kosong! Saatnya bergerak!

– Didik Masyarakat! Sebarkan kebenaran! Bongkar kebohongan! Bangun kesadaran politik!
– Gugat Kebijakan! Lawan ketidakadilan! Bela hak-hak rakyat! Jangan biarkan penindasan merajalela!
– Ulurkan Tangan! Sentuh hati! Berikan harapan! Jadilah agen kasih di tengah dunia yang penuh kebencian!

Mungkin ada yang berkata itu tidak mungkin. Mungkin ada yang mencoba menghalangi. Tapi ingatlah, tidak ada yang mustahil bagi Tuhan! Jika kita bersatu, jika kita berani bermimpi, jika kita bekerja keras, kita bisa mewujudkan partai Kristen yang inklusif, yang berjuang untuk keadilan dan kesejahteraan bagi semua!

Adigang, Adigung, Adiguno” – Jangan Sombong dengan Kekuasaan, Kekayaan, atau Kepintaran!

Pepatah ini mengingatkan kita untuk selalu rendah hati dan tidak sombong, meskipun kita memiliki kekuasaan, kekayaan, atau kepintaran. Kekuasaan adalah amanah yang harus digunakan untuk melayani masyarakat, bukan untuk kepentingan pribadi.

Rendahkanlah dirimu di hadapan Tuhan, dan Ia akan meninggikan kamu.” – Yakobus 4:10

Ayat ini mengingatkan kita untuk selalu mengandalkan Tuhan dalam segala hal, dan tidak mengandalkan kekuatan atau kemampuan kita sendiri.

Kita adalah pemuda Kristen! Kita adalah generasi penerus bangsa! Kita adalah agen perubahan! Tuhan menyertai kita!

Saatnya kita berhenti menjadi penonton di panggung politik nasional. Saatnya kita rebut kembali hak kita untuk bersuara dan berjuang melalui partai Kristen yang kuat dan inklusif. Mari kita kobarkan semangat persatuan, satukan visi dan misi, dan dengan berani melangkah maju untuk mewujudkan partai Kristen yang menjadi berkat bagi Indonesia. Inilah saatnya kita membuktikan bahwa iman Kristen dapat menjadi inspirasi bagi politik yang bersih, adil, dan melayani.

MERDEKA!

Ingatlah selalu, perjuangan kita harus dilandasi kasih, keadilan, dan kebenaran. Kita harus menghormati perbedaan, menjunjung tinggi persatuan, dan selalu mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi atau golongan. Mari kita songsong fajar baru politik Kristen di Indonesia!

Kefas Hervin Devananda (Romo Kefas) Wasekjen Parkindo, Kordinator Nasional LSM Gerakan Rakyat untuk Keadilan (GERAK)

Tinggalkan Balasan