Pelitakota.id Dalam setiap langkah kita, ada kesempatan untuk melayani Tuhan dan membuat perbedaan dalam hidup orang lain. Pelayanan bukan hanya tentang apa yang kita lakukan, tetapi tentang siapa kita menjadi dalam prosesnya. Ketika kita memilih untuk melayani dengan kasih, kesabaran, dan dedikasi, kita tidak hanya mengubah hidup orang lain, tetapi juga hidup kita sendiri.
Pelayanan dalam Tuhan dimulai dari lingkungan terdekat kita, yaitu keluarga. Melayani keluarga kita dengan kasih, perhatian, dan dedikasi adalah langkah awal yang penting dalam melayani Tuhan. Seperti pohon yang tumbuh dari akar yang kuat, pelayanan kita kepada keluarga kita akan menjadi fondasi yang kokoh untuk pelayanan kita kepada orang lain. Seperti yang tertulis dalam Alkitab, “Hendaklah kamu semua penuh dengan kasih dan mengasihi orang lain seperti Kristus telah mengasihi kita” (Efesus 5:2). Ketika kita melayani keluarga kita dengan tulus, kita menunjukkan kasih dan kepedulian kita kepada mereka, serta mencerminkan karakter Tuhan dalam hubungan kita dengan mereka.
Seperti pepatah Jawa yang mengatakan, “Witing tresno jalaran soko kulino”, yang berarti “Cinta kasih tumbuh dari kebiasaan”. Dengan melayani keluarga kita secara konsisten dan penuh kasih, kita dapat membangun hubungan yang kuat dan harmonis dengan mereka.
Juga, seperti yang dikatakan dalam pepatah Tiongkok, “Sebuah perjalanan seribu mil dimulai dengan langkah pertama”. Pelayanan kita kepada keluarga kita adalah langkah pertama yang penting dalam perjalanan kita untuk melayani Tuhan dan orang lain.
Dalam 1 Timotius 5:8, tertulis “Tetapi jika seorang tidak memikirkan sanak saudaranya, bahkan orang-orang yang tidak percaya, ia telah murtad dan lebih buruk dari orang yang tidak percaya.” Oleh karena itu, kita harus memprioritaskan pelayanan kepada keluarga kita dan menunjukkan kasih serta perhatian kepada mereka.
Dengan melayani keluarga kita, kita juga dapat membangun fondasi yang kuat untuk pelayanan kita kepada orang lain di luar keluarga. Kita belajar bagaimana menunjukkan kasih, kesabaran, dan pengertian dalam hubungan kita dengan keluarga, yang dapat kita terapkan dalam pelayanan kita kepada orang lain. Seperti pelaut yang berpengalaman, kita dapat menavigasi gelombang kehidupan dengan lebih percaya diri dan membantu orang lain menemukan jalan mereka.

Pelayanan dalam Tuhan bukan hanya tentang melakukan pekerjaan keagamaan, tetapi tentang bagaimana kita menjalani hidup kita sehari-hari dengan integritas, kasih, dan kepedulian. Ketika kita melayani Tuhan, kita menunjukkan bahwa kita percaya pada-Nya dan ingin mengikuti jalan-Nya. Seperti yang tertulis dalam Matius 25:40, “Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah satu dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu lakukan untuk Aku.”

Jadi, mari kita terus melayani Tuhan dengan segenap hati dan jiwa kita, menunjukkan kasih dan kepedulian kita kepada-Nya dan kepada sesama, serta mempercayakan diri kita sepenuhnya kepada-Nya. Dengan memulai dari keluarga, kita dapat membangun fondasi yang kuat untuk pelayanan kita dan mempercayakan diri kita kepada Tuhan.
Oleh Kefas Hervin Devananda (Romo Kefas)