Cilacap, – Maraknya Penimbunan BBM Jenis Pertalite di Kabupaten Cilacap diduga kuat sudah Kebal dengan Hukum, pasalnya berdasarkan informasi yang di himpun Media ini, adanya keterlibatan Aparat Penegak Hukum di Polresta Cilacap yang diduga Backup dan Para Oknum Wartawan baik Oknum Wartawan di Cilacap yang berinisial (S) dan ada tiga Orang Oknum Wartawan dari Banyumas.
Tak tanggung tanggung Para Oknum Wartawan tersebut di Upahi oleh Mafia Penimbun BBM Pertalite tersebut untuk mencoba menghalang halangi Wartawan lain yang sedang meng investigasi dan bahkan sudah membuat Laporan ke Polresta Cilacap beberapa waktu lalu.
Para Oknum Wartawan tersebut pasang badan dan menyampaikan kepada Mafia Penimbunan BBM Pertalite tersebut bahwasanya mereka memiliki channel sampai ke Polda Jateng. Benarkah demikian Red_??
Bahkan Para Oknum Polisi yang diduga meng backup Taufik ( oknum pelaku yang mempekerjakan orang untuk membeli Pertalite di SPBU Jeruklegi tsb) menyampaikan kepada Taufik supaya nomor handphone Oknum Polisi jangan di save di handphone Taufik, di khawatirkan Handphone Taufik disita atau di periksa penyidik, dan jangan membawa bawa nama mereka nantinya ketika di panggil di Polresta Cilacap_Red.
Pengerebekan Lokasi Penimbunan BBM Pertalite berawal dari Laporan masyarakat kepada media ini. Sehingga Senin 03 Maret 2025 mencoba melakukan investigasi langsung ke lapangan. Memang nyata adanya transaksi BBM berjenis Pertalite yang di beli dari SPBU Jeruklegi dengan menggunakan Kendaraan Motor Thunder dan di bawa kesebuah kios yang tidak jauh dari lokasi SPBU.
Saat media ini sampai di lokasi penimbunan melihat dengan jelas Satu unit mobil Pick up bernomor Polisi R 8240 B sedang standby menunggu penuh muatan Bensin Pertalite yang di isi dalam Jirengen.
Saat itu mobil Pickup sudah tiga puluh tujuh Jirengen yang berada di atas mobil. Selang beberapa menit muncul 3 unit Motor Thunder yang habis membeli Pertalite di SPBU Jeruklegi, lalu menyedot bensin dari tangki motor di masukkan ke Jirengen yang sudah disediakan. Setelah tangki motor habis para Pekerja ini pergi lagi ke SPBU Jeruklegi untuk membeli bensin Pertalite.
Dari keterangan Pekerja, mereka di suruh oleh Taufik dan yang memberi Dana dari Dwi orang Gandrungmangu ungkap salah satu Pekerja. Dan pembelian bensin menggunakan Motor ini mengatakan setiap kali membeli Pertalite di SPBU Jeruklegi Operator SPBU di kasih fee sebesar dua ribu perak dan bensin di isi di tangki motor sebesar Rp. 150.000.- setiap kali mengisi minimal dalam sehari mereka membeli Bensin Pertalite di SPBU Jeruklegi kurang lebih 50 kali setiap motor, dan ada 4-5 motor yang operasi setiap harinya.
Semenjak dibuatkan Laporan ke Polresta Cilacap hingga berita ini di publikasikan, Taufik bukannya berhenti malah semakin bringas merubah pola pembelian Pertalite yang tadinya menggunakan kendaraan Motor saat ini menggunakan Mobil Pickup dan Mobil Avanza yang sudah dimodifikasi. Apa ia sehebat itu seorang Taufik tanpa ada yang backup di belakang layar? Atau benarkah info yang diterima media ini bahwasanya Taufik sebagai tangan kanan (atau Mata mata) para Oknum Polisi Polresta Cilacap. Tinggal waktu yang akan bicara. Karena awak media ini sudah memiliki bukti-bukti transferan uang kepada Oknum oknum Polisi yang selama ini meng backup Penimbunan BBM Pertalite yang ada di Kabupaten Cilacap. (Team)