PAPUA BANGKIT: GMNI BIAK Usung 3 Agenda Prioritas di Kongres Nasional

Spread the love

Bandung – Kongres Nasional GMNI ke-XXII di Bandung, Jawa Barat, yang berlangsung dari tanggal 15-28 Juli 2025, menjadi panggung bagi DPC GMNI Kabupaten Biak Numfor untuk menyuarakan isu-isu strategis daerah Papua yang sangat penting dan mendesak! Dalam rangkaian Kongres Nasional GMNI ke-XXII yang digelar di Gedung Merdeka, Bandung, Jawa Barat, DPC GMNI Kabupaten Biak Numfor tampil aktif menyuarakan berbagai isu strategis daerah dalam Sidang Komisi Politik. Delegasi GMNI Biak menekankan pentingnya peran organisasi secara nasional dalam mengawal aspirasi rakyat Papua, khususnya di wilayah adat Saireri dan Kabupaten Biak Numfor.

TIGA AGENDA PRIORITAS YANG MENDESAK

  1. Pengembalian Status Internasional Bandara Frans Kaisiepo: “Pencabutan status internasional adalah kemunduran pembangunan di Papua. Bandara Frans Kaisiepo bukan hanya simbol kebanggaan, tapi juga gerbang ekonomi, pertahanan, dan peradaban. GMNI harus ikut memperjuangkan hak konektivitas rakyat Biak ke dunia,” tegas Sarinah Feni Rumere, senior GMNI Biak. Ini adalah langkah penting untuk meningkatkan aksesibilitas dan perekonomian daerah Papua!
  2. Percepatan Pemekaran DOB Papua Utara : “Sudah saatnya wilayah adat Saireri menjadi subjek utama pembangunan, bukan hanya objek. Pemekaran ini harus dikawal agar berpihak pada rakyat, bukan sekadar proyek elite,” ujar Wilfreno, Ketua DPC GMNI Biak. Ini adalah langkah penting untuk mempercepat pembangunan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Papua!
  3. Perlindungan Hak Masyarakat Adat atas Tanah : “Tanah adalah identitas masyarakat adat. Jika tanah dirampas, maka hilang akar mereka. DPP GMNI harus berani bersikap dan terlibat dalam kebijakan yang melindungi hak-hak ini,” lanjut Feni Rumere. Ini adalah langkah penting untuk melindungi hak-hak masyarakat adat Papua!

GMNI SEBAGAI JEMBATAN STRATEGIS

GMNI sebagai Jembatan Strategis: Menyatukan Aspirasi Pusat dan Daerah Bagi DPC GMNI Biak, Kongres ini bukan sekadar ajang suksesi kepemimpinan, tetapi momentum strategis untuk membangun konsolidasi ideologis dan memastikan keberpihakan organisasi kepada rakyat. “Papua adalah bagian sah Republik dan layak mendapat tempat adil dalam pembangunan nasional,” pungkas Wilfreno.

*MARHAENISME DALAM AKSI*

Dengan semangat Marhaenisme, DPC GMNI Biak menyatakan kesiapan untuk terus menjadi pelopor perjuangan rakyat Papua, khususnya Kabupaten Biak Numfor, dan mengawal komitmen organisasi agar tetap berada di garis ideologi serta keberpihakan terhadap kaum tertindas. Merdeka! GMNI Jaya! Marhaen Menang!

Oleh Romo Kefas

Tinggalkan Balasan