Nyanyian Baru

Spread the love

Yesaya 42:10 Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN.. _(Siru Leyehovah Shir Khadash Tehilato)_

Pelitakota.id Apa maksud “Nyanyian Baru”? Apakah bermakna suatu nyanyian yang baru selesai diciptakan? Saya yakin bukan. Nyanyian Baru adalah Nyanyian yang dinyanyikan dengan hati yg baru dan sikap baru (karena pertobatan), yg dinyanyikan oleh “manusia2 baru” yang hari demi hari-nya diperbaharui secara terus menerus oleh hadirnya Roh Kudus. Nyanyian baru adalah nyanyian kehidupan sebagai buah dari karya keselamatan. Kita dipanggil untuk menyanyikan nyanyian baru dan bukan nyanyian lama (cara hidup lama). Nyanyian lama adalah nyanyian yang penuh dengan kedengkian, kebencian, iri hati, dendam, dan kejahatan. Nyanyian baru hendaknya selalu kita nyanyikan melalui hidup dan karya kita di mana pun kita berada. Ketika dunia telah terpuruk oleh berbagai kejahatan, kesusahan, musibah, kemiskinan, korupsi, ketidakadilan dan kesulitan hidup lainnya. Gereja dipanggil untuk meneruskan dan memberitakan karya keselamatan dengan menyanyikan nyanyian baru. Gereja _diutus_ untuk menyanyikan nyanyian keselamatan, agar semua umat manusia, dunia dan alam semesta turut bernyanyi. Seperti inilah nyanyian baru yang dimaksudkan oleh Allah, yaitu suatu nyanyian dari pengalaman baru dengan Allah dan itu selalu indah dan selalu menggetarkan dan menggemarkan hati setiap umat Tuhan, atau kerenya dlm istilah Tremendum et fascinosum oleh Rudolf Otto untuk menggambarkan pengalaman bertemu dgn Maha Suci.

Kemudian, Mengapa Allah menyuruh kita menyanyikan nyanyian baru? Karena Allah merindukan supaya kita bertumbuh dalam kehidupan rohani kita, bertumbuh di dalam pengalaman dengan Allah, jangan tinggal pada tingkat kerohanian yang sama terus. Kita harus berubah dlm pembaruan hidup setiap hari, “sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.” (Rom 12:2). Allah sangat sedih kalau hidup rohani kita macet pada tingkat yang sama terus alias diri kita mengalami stagnansi bahkan kemunduran rohani. Allah menginginkan supaya kita terus menerus mengalami pengalaman baru dengan Allah. Kita terus bertumbuh, yaitu; Dengan cara yang baru, pengertian yang baru, sikap hati yang baru, suka-cita yang baru.Siru Leyehovah Shir Khadash Tehilato._ Amin.

Pdt Ezra Simorangkir

Tinggalkan Balasan