Lukas 2:10 Lalu kata malaikat itu kepada mereka: “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besaruntuk seluruh bangsa.
Alkitab berkata di malam Lahirnya Yesus, bahwa Malaikat Membawa hanya Satu Berita dari Bapa di Surga yaitu KESUKAAN Besar, Apakah itu? JURUSELAMAT sudah lahir. Haleluya…
Saudaraku, Istilah Merayakan Natal, lebih Tepat adalah Menghayati Natal (Hayat=Hidup), yaitu*Menerima Pesan dan Meneruskan Pesan Kesukaan Besar, Juruselamat Sudah datang.
Jadi, catatan penting Natal: *APAKAH Anda TELAH berjumpa Dia secara pribadi dan oleh karena itu, Hidup Anda Berubah?* Kedua, Jika sudah, Apakah Anda Sudah dan akan terus memberitakannya kepada Banyak orang yang belum pernah mendengar dan menerima Yesus?
Jika Anda Punya KESUKAAN Natal yg lain misalnya karena Natal dihadiri Presiden atau Gubernur, Menteri atau Acaranya dikemas Spektakuler dan meriah amat atau karena Anda Dapat Hadiah atau Doorprize dll, hemm, Mari kembalilah kepada *Original Natal yaitu Kesukaan Besar: Terima Juruselamat!* Artinya yang lain itu _Kesukaan kecil,_ alias alias pemanis saja. Jadi, karena disebut Pemanis, maka hati-hati, bisa jadi Penyakit loh. Janganlah Fokus Natal kita itu justru pada Kesukaan Kecil. Batasi pemanis itu agar tetap Fokus. Batasi Pemanis itu, jika tidak, Justru Penyakit yang datang.
Jadi, Merayakan Natal Adalah Anda SIAP Menjadi Pemberita Injil, seperti yang dilakukan Gembala kala itu, bukan hanya Pendengar apalagi Penikmat Perayaan saja seperti yang kita lihat fenomenanya di banyak tempat.
Nah, Natal adalah Perayaan Menginjili. Apakah Anda masih penuh Kesukaan mendengar berita/tugas ini? Hemm, Jika ya: Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus. Mat 28: 20.
Oleh Sebab itu, Jika disampaikan kepada Saudara, Selamat Hari Natal, itu Artinya Selamat Jadi Pemberita Injil, Selamat Jadi Saksi Kristus. Amen
Gereja Padang Gembala, Efrata, 12 September 2025.
Pdt Ezra Simorangkir