1 Korintus 15:33. “Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.”
Jauhkan Dari “Teman” Yang Begini!
Ada Sebuah Peringatan dari Rasul Paulus, terhadap teman atau lingkungan kita sebagaimana pada ayat di atas.
Hal ini seperti disebutkan dalam Teori Kebutuhan Afiliasi atau Affiliation Need Theory salah satunya Abraham Maslow.
Teori ini menjelaskan bahwa manusia memiliki kebutuhan dasar untuk berhubungan dan berinteraksi dengan orang lain. Yes, Tetapi juga perlu mewaspadai lingkungan kita tinggal dan atau dengan siapa kita berinteraksi baik bekerja mau pun interaksi sosial lainnya.
Maka, berikut ini sebuah nasehat yaitu, jauhkan diri Anda dari orang yang Jadi Racun ini, sbb:
- Orang yang Tidak Pernah mau Mengakui Kesalahannya, sebaliknya dia Selalu menyalahkan orang lain, bahkan sekalipun itu sudah jelas adalah kesalahannya. Dia akan selalu berdalih atau menyalahkan situasi. Pernah ketemu orang begini? Saya pernah, saya langsung tinggalkan. Artinya, Orang yang tidak bisa bertanggung jawab atas situasi yang dia ciptakan, Sangat berbahaya
- Orang yang selalu menampilkan Pesona Palsu. Tampilannya, Terlihat sangat ramah, memuji terus-menerus, agar bisa sedekat mungkin. Setelah merasa dapat “mengendalikan”, Orang tersebut mulai berubah Manipulatif. Katanya, Pekerja Sosial sangat kental dalam hal ini. Hati-hati dengan Serigala berbulu domba, kata Yesus. Sangat manis di awal bukan selalu tanda ada niat baik.
- Orang yang Mudah Marah Tapi Marahnya “Tertahan‘, biasanya karena tekanan yang tidak seharusnya. Contohnya, Suami yang takut Isteri. Paulus ingatkan bahwa yang bisa menjabat Penilik/Pimpinan gereja itu adalah, orang bisa mengepalai keluarganya, bukan malahan di kepalai. 1 Timotius 3:5 Jikalau seorang tidak tahu mengepalai keluarganya sendiri, bagaimanakah ia dapat mengurus Jemaat Allah? Pasti hancur, karena orangnya akan melemparkan tangggung jawab pada orang lain. Dia lepas tangan (cuci Tangan seperti Pilatus). Jadi, Bukan hanya yang meledak-ledak, tapi juga yang pasif-agresif ya perlu diwaspadai. Marahnya, tidak dapat disalurkan sehat tapi justru disalurkan ke bawahnnya atau yang dianggapnya di bawahnya atau disebut juga dengan displacement=mengalihkan. Jika ini dalam jangka panjang, bisa jadi racun terutama bagi lembaga yang dia pimpin (jika orang tersebut posisinya Pimpinan) dan juga orang yang ada disekitarnya. Lembaga yang dia pimpin (jika orang tersebut sebagai pimpinan), pasti tidak kemana-mana.
- Bermuka Dua atau Double Personality Dia Bersikap sangat berbeda di depan orang lain dan saat berdua dengan anda. Bisa terlihat “baik”, di publik, tapi menyakitkan secara privat atau pun keputusan yang dibuatnya terhadap anda. Ini kayak “monster” yang baik deh
- Orangnya Tidak Punya Empati, jikalau pun ada, itu pasti Pura-pura saja.Dia sangat tidak peduli Anda itu telah dia lukai baik secara emosional maupun fisik dan juga organisasi.Perilaku yang begini, sering muncul pada diri sociopath atau psikopat dalam spektrum ringan hingga berat, celakanya orang tersebut menyangkalnya alias Denial.
Yang paling Parah adalah orang tersebut akan Mengisolasi Korban dari dukungan Sosial, ya semacam character assassination.
Penampakan sikapnya adalah Menjauhkan dan bahkan melarang teman-teman anda bertemu Anda.
Taktik jahat ini biasa dilakukan oleh Pribadi yang disebut dengan PELAKU KEKERASAN EMOSIONAL.
Ngeri dan sadis berteman atau ada dalam lingkungan menejemen atau pun lingkungan sosial kita. Jauhkan diri saudara ya, demikian kata Rasul Paulus. Amen
Pdt Ezra Simorangkir