Pelitakota.Id Pernahkah Anda merasa bingung dan tidak mengerti ketika menghadapi jalan Tuhan yang tidak sesuai dengan harapan dan keinginan Anda? Pernahkah Anda merasa seperti berada di persimpangan jalan, tidak tahu mana yang benar dan mana yang salah? Jika ya, maka Anda tidak sendirian. Banyak orang telah mengalami hal serupa, termasuk para tokoh alkitabiah yang kita kenal.
Namun, apa yang membuat mereka berbeda dari kita? Mereka memiliki iman yang kuat dan percaya bahwa Tuhan memiliki rencana yang lebih besar dan lebih indah daripada apa yang kita bisa bayangkan. Mereka percaya bahwa Tuhan tidak pernah membuat kesalahan dan bahwa setiap kejadian dalam hidup kita memiliki tujuan yang baik.
Dalam kesempatan ini, kita akan membahas tentang bagaimana Tuhan bekerja dalam cara-cara yang tidak terduga dan bagaimana kita dapat mempercayai pemeliharaan-Nya dalam setiap aspek kehidupan kita. Mari kita simak bersama-sama kisah Saulus menjadi Paulus, kehidupan Yusuf, panggilan Abram, dan kisah Yakub, empat contoh yang sangat inspiratif tentang bagaimana Tuhan dapat menggunakan kita untuk tujuan-Nya yang mulia.
Kita sering kali merasa bingung dan tidak mengerti ketika menghadapi jalan Tuhan yang tidak sesuai dengan harapan dan keinginan kita. Namun, kisah Saulus menjadi Paulus, kehidupan Yusuf, panggilan Abram, dan kisah Yakub dalam Alkitab memberikan kita pelajaran berharga tentang bagaimana Tuhan bekerja dalam cara-cara yang tidak terduga. Seperti pepatah Jawa yang mengatakan, “Sabda Pandita Ratu”, artinya “Sabda atau perkataan orang yang bijak dan berkuasa (Tuhan) pasti terjadi.” Pepatah ini mengingatkan kita bahwa Tuhan memiliki rencana yang sempurna dan pasti terjadi, meskipun kita tidak mengerti atau tidak tahu apa yang akan terjadi.
Ketika Tuhan Memilih Saulus
Saulus, seorang Farisi yang taat, awalnya adalah musuh besar bagi orang-orang Kristen. Namun, Tuhan memiliki rencana lain untuknya. Melalui pertemuan dengan Yesus Kristus, Saulus mengalami perubahan radikal dan menjadi salah satu rasul terbesar dalam sejarah Kekristenan. Ini menunjukkan bahwa Tuhan memiliki cara-cara yang tidak terduga untuk mencapai tujuan-Nya.
Pelajaran dari Kehidupan Yusuf
Kehidupan Yusuf juga menunjukkan bagaimana Tuhan bekerja dalam cara-cara yang tidak terduga. Yusuf mengalami banyak kesulitan dan penderitaan, namun akhirnya ia menyadari bahwa Tuhan telah menggunakan semua itu untuk kebaikan. Dalam Kejadian 50:20, Yusuf mengatakan, “Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar.”
Panggilan Abram: Sebuah Langkah Iman
Abram, seorang yang tidak memiliki anak, dipanggil oleh Tuhan untuk meninggalkan rumahnya dan pergi ke tempat yang tidak diketahui. Abram dipercaya bahwa Tuhan akan menjadikan dia menjadi bangsa yang besar. Dalam Kejadian 12:1-3, Tuhan berfirman kepada Abram, “Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu; Aku akan menjadikan engkau bangsa yang besar dan memberkati engkau.” Abram mempercayai Tuhan dan melangkah dalam iman, meskipun tidak tahu apa yang akan terjadi.
Kisah Yakub: Perubahan dari Penipu menjadi Pria yang Beriman*l
Yakub, putra Ishak, awalnya adalah seorang penipu yang merebut hak kesulungan dari kakaknya, Esau. Namun, Tuhan memiliki rencana lain untuk Yakub. Melalui pengalaman hidupnya, Yakub belajar untuk mempercayai Tuhan dan mengubah dirinya menjadi pria yang beriman. Dalam Kejadian 32:22-33, Yakub bergumul dengan Tuhan dan menerima nama baru, Israel, yang berarti “dia yang bergumul dengan Tuhan”.
Kisah Saulus, Yusuf, Abram, dan Yakub mengajarkan kita untuk percaya pada pemeliharaan Tuhan dan menyerahkan hidup kita sepenuhnya kepada-Nya. Seperti yang dikatakan dalam Roma 8:28, “Dan kita tahu bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” Dengan mempercayai Tuhan dan menyerahkan hidup kita kepada-Nya, kita dapat mengalami kebaikan dan rencana yang sempurna dari Tuhan.
Narsum: Kefas Hervin Devananda