Mewujud Asta Cita Butir 8.

Spread the love

Matius 5:11 Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat.

Penghiburan Dan Kenyataan

Sepanjang tahun 2024, SETARA Institute mencatat 260 peristiwa dan 402 tindakan pelanggaran Kebebasan Beragama Dan Berkeyakinan (KBB). Jumlah ini menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu 217 peristiwa dengan 329 tindakan pada 2023. 159 tindakan di antaranya dilakukan oleh aktor negara, sedangkan 243 tindak. Surutkah Semangat Beribadah?

Kondisi KBB tahun 2024 menunjukkan indikasi kuat terjadinya regresi di akhir pemerintahan Jokowi dan awal pemerintahan Prabowo. Menjelang akhir Pemerintahan Jokwi, jangankan meninggalkan jejak perbaikan dalam KBB, Jokowi justru mencatatkan stagnasi KBB dalam satu dekade. Kasus pelanggaran kebebasan beragama-berkeyakinan selama 10 tahun terakhir menjadi gambaran kegagalan negara dalam memastikan terbangunnya ekosistem toleransi.

Di satu sisi, transisi pemerintahan ke Presiden Prabowo juga belum sepenuhnya menunjukkan adanya komitmen yang kuat dalam pemajuan KBB. Masih marak ditemukan berbagai peristiwa pelanggaran KBB pasca datangnya Presiden Prabowo. Hal ini menunjukkan belum seriusnya negara dalam mengartikulasikan Asta Cita (poin 8) yaitu berkomitmen untuk meningkatkan toleransi antar umat beragama.

Dari IG Permadiarya (permadiaktivis2) memberi catatan tahun 2025, setiap bulan ada kasus pembubaran ibadah Kristen. Kalau tidak salah mencatat, Rasanya Presiden juga tidak sedikitpun menyinggung hal tersebut dalam Pidato Kemerdekaan kemaren. Ini menjadi catatan Penting.

Saudaraku, 80 tahun kita merdeka, tetapi kemerdekaan dalam hal Kebebasan Beragama dan Beribadah masih Jauh dari kenyataan jika melihat banyaknya Peristiwa Pelarangan Terhadap Rumah Ibadah dan Juga peribadahan. Maka, dapatkah dikatakan kita Sesungguhnya Sudah Merdeka sebagai sebuah komunitas anak bangsa yang dijamin undang-undang untuk kebebasan beribadah? Sejajar dengan hal itu Rasul Paulus menegaskan bahwa Kemerdekaan itu Harus Sungguh-sungguh dan bukan sekedar terlihat merdeka (Galatia 5:1 Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita).

Akhinya, sebagai penghiburan karena nyatanya demikian, ingatlah selalu Ucapan Yesus: Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Amen.

Pdt Ezra Simorangkir

Tinggalkan Balasan