Yunus 1:15 Kemudian mereka mengangkat Yunus, lalu mencampakkannya ke dalam laut, dan laut berhenti mengamuk.
Kebanyakan dari kita pasti tahu _deh_ cerita Alkitab tentang Nabi Yunus. Arti nama Yunus dalam bahasa Ibrani disebut Yonah adalah *MERPATI.* Jadi, jika kapan tahu, Anda melihat ada Merpati terbang, bolehlah berucap: *”Hei, Lihat, ada Yunus Terbang.”* Nggak gitu juga ya!
Mencermati *kisahnya, Yunus adalah salah seorang nabi dengan pengalaman yang dramatis, tragis dan pasti membuat siapa pun yang mengalaminnya dipastikan Meringis.*
Nabi atau rasul biasa dikucilkan atau diusir, diadili atau dipenjara. Tetapi lihatlah lebih dalam kepada Kisah Yunus.
Ia mendekam dalam Perut ikan selama tiga hari, hanya Yunus seorang yang mengalaminya ya.
Dalam mencoba lari dari perintah Tuhan, *Yunus diangkat oleh orang banyak dan kemudian dilemparkan ke laut karena dianggap membawa sial.* Yunus kena undi dan dia konsekwen, sekalipun hasil Undi itu merugikan dirinya. Ini baru Nabi Keren dan hebat. Orang kena undi yang menguntungkan diri, biasanya pasti Happy, *tetapi kalau merugikan diri, sekalipun itu dihadapan Tuhan; “Peduli amat, entar dulu kawan.”* Namun Yunus berkata: *”Aku seorang Ibrani; aku takut akan TUHAN, Allah yang empunya langit, yang telah menjadikan lautan dan daratan.” (Yunus 1;9)* Kemudian dengan Gagah Yunus berkata pula: *”Angkatlah aku, campakkanlah aku ke dalam laut, maka laut akan menjadi reda dan tidak menyerang kamu lagi. Sebab aku tahu, bahwa karena akulah badai besar ini menyerang kamu.”* Ay 12
Sesaat Yunus seakan ditinggikan, tetapi justru untuk direndahkan serendah-rendahnya. Yunus dibuang. Bukankah begitu konsep dunia. *Ketika seseorang diangkat atau ditinggikan, berarti ia sedang berada di ambang kejatuhan.* Bagi yang masih suka ditinggikan oleh anak buah, atau dunia ini, ingatlah bahwa hanya ada Satu yang perlu ditinggikan. *Dia adalah Tuhan.* Yohanes berkata: “Dia (Yesus) harus semakin bertambah, kuharus semakin berkurang.”
Tentu tidak enak diceburkan ke laut, kemudian ditelan ikan besar. Bayangkan saja, ini yang mengerikan, *Yunus Hidup dalam Perut Ikan, yang pasti, keadaan di situ, tidak hanya sesak bernafas, baunya pasti amis, menjijikkan, dan menakutkan. Catat juga ya; Penderitaan Yunus itu, dijalaninya selama tiga hari,* tentunya tanpa makan, minum, apalagi tidur.
Boleh dikatakan betapa tersiksa dan menderitanya Yunus. Pandangan terasa gelap, udara pengap, tubuh senantiasa terguncang dan berguling-guling kayak kapal dihantam ombak, kesana kemari dan juga dia dikelilingi Kontraksi alat pencernaan ikan. Keadaannya sungguh mencekam! Yunus berada dalam kondisi antara hidup dan mati. Dalam keadaan seperti itu, ia hanya bisa berserah
dan menyesali perbuatannya terdahulu. Ia pun mulai berseru dan berdoa secara sungguh-sungguh kepada Tuhan, (Yunus pasal 2 ). Satu kata kunci keluarnya Yunus menjadi pemenang adalah *Yunus mampu mengucap syukur.* Yunus mampu bersyukur di tengah situasi yang paling kritis (Yun. 2:9). *Satu langkah menuju kemenangan walaupun kita berada di ujung jurang yang kritis adalah jangan lupa bersyukur kepada Tuhan.*
Akhirnya Ikan Besar itu pun merasa “geli” dengan ucapan syukur Yunus, sampai ia tidak tahan dan memuntahkan Yunus di pantai.
Setelah itu, dari sana, mulailah Yunus hidup baru untuk menjalani hidup di jalan Tuhan dan bersama dengan Tuhan dan Untuk Kemuliaan Tuhan.
Ternyata, dari kisah Yunus ini, kita ambil berkat bahwa : *Ada orang yang lebih kuat di saat lemah (berarti dia tahan hantaman dan malah sanggup bersyukur pada saat luka),* Tetapi sebaliknya, ada juga orang justru jadi lemah di saat kuat hantaman hidup. Tipe yang manakah Anda? Baiklah, Apa pun posisi Anda, Mulailah dengan Ucapan syukur, sebab bila Jauh dari Dia, hanya akan menambah petaka. Dekat Dia berarti ada jalan keluar bahkan Tuhan berkata: *”Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.”* 2 Kor 12; 9. Amen
Pdt Ezra Simorangkir