MENJAGA HUBUNGAN INTIM SUAMI ISTERI KRISTEN

Spread the love

1 Tesalonika 4:3, 5 (FAYH) “… Sebab Allah ingin supaya Saudara menjadi suci dan murni, dan menjauhi dosa percabulan, sehingga setiap orang di antara Saudara menikah dalam kesucian dan kehormatan, bukan dengan keinginan hawa nafsu seperti orang-orang kafir yang tidak mengenal Allah dan jalan-jalan-Nya.

Pelitakota.id Hukum persetubuhan (hubungan intim) seorang laki-laki dan seorang perempuan yang tercatat di Kitab Kejadian 4:1 (TB) “Kemudian manusia itu bersetubuh dengan Hawa, isterinya, dan mengandunglah perempuan itu“. Inilah hukum persetubuhan, yaitu si perempuan akan segera mengandung. Karena itu jika belum berstatus suami isteri dilarang bersetubuh. Dan perlu diketahui dengan sebenar-benarnya bahwa yang diharapkan dari persetubuhan adalah keturunan ilahi.

Jadi, ketika seorang laki-laki Kristen bersetubuh dengan seorang perempuan Kristus, berdarkan firman Tuhan 1 Tes 4:5, jangan seperti orang yang tidak mengenal Allah. Cukup banyak buku para pakar sexolog yang menganjurkan 1001 cara melakukan persetubuhan. Namun Alkitab tidak mengijinkan cara-cara persetubuhan yang merubah persetubuhan yang wajar dengan yang tidak wajar (Rom 1:26-27) yaitu persetubuhan yang dipengaruhi hawa nafsu rendah. Para pendeta, pendidik, atau pakar Kristen wajib mengajarkan bahwa persetubuhan yang tidak dipengaruhi hawa nafsu rendah, dengan cara atau gaya misionaris. Apa maksudnya? Persetubuhan Kristen yang kudus muka dengan muka saling berhadapan sebagai tanda kasih. Jika gaya sudah serba terbalik, itu namanya menggantikan persetubuhan yang wajar dengan yang tidak wajar. Hasilnya bukan keturunan ilahi!

Salam Injili

Tinggalkan Balasan