Menjadi Dewasa dalam Kehidupan

Spread the love

Pelitakota.id Kehidupan adalah sebuah proses pembelajaran lambat laun kita sebagai manusia yang fana ini pasti akan menua, akan tapi tidak semua manusia bisa menjadi dewasa pada saat bertambahnya usia.

Proses Kedewasaan itu tidak dilihat dari segi usia, karena yang menjadikan tolak ukur sebuah kedewasaan adalah kemampuan untuk memiliki pola pikir yang matang. Dan pertanyaannya Apa saja sih tandanya kalau pola pikir kamu sudah dewasa?

1. Dapat memilah mana yang baik dan buruk

Kita bisa melihat baik dan buruknya hal yang kita sebagai manusia bebas merdeka memiliki banyak pilihan  atau melakukan apapun dalam hidup. Menjadi baik atau buruk adalah pilihan hidup. Ketika kita sudah dewasa, tentunya kita hanya akan memilih hal yang baik, bukan? Baik itu terkait dengan pergaulan, pekerjaan, gaya hidup dan status sosial  lainnya.

2. Berpikir sebelum bertindak

Kita bisa mengendalikan diri saat menyikapi suatu hal. Kita akan berpikir mengenai solusi yang terbaik dan logis untuk dilakukan, yang tidak merugikan diri sendiri atau orang lain.

3. Berbesar hati ketika menerima kritik

Dalam proses mengejar mimpi, kita akan menerima banyak kritik dari orang lain. Kritik tidak akan membuat kita  down atau bersedih, melainkan kita jadikan sebagai bahan introspeksi diri dan memperbaiki hal-hal yang masih kurang dalam diri kita.

Menerima kritik memang tidak mudah, tapi ketika kritik tersebut merupakan kritik membangun, kenapa tidak kita jadikan masukkan “gratis” untuk meningkatkan kualitas diri?

4. Melihat sesuatu dari sudut pandang positif

Kita bisa melihat sesuatu dari sudut pandang yang positif sehingga kita bisa lebih bijak dalam menanggapi sebuah masalah atau situasi. Kita harus mampu membuka diri untuk menerima pola pikir orang dengan pendapat yang berbeda, dan terbuka untuk berdiskusi sehingga wawasan dan pikiran kita menjadi terbuka. Dengan begitu kita tidak menjadi pribadi yang egois dan selalu positif dalam menerima sudut pandang orang lain.

5. Mencari solusi, mengakui kesalahan dan tidak menyalahkan

Ketika dihadapi dengan masalah dan kita memiliki berkontribusi  terhadap kesalahan tersebut, kita akan berbesar hati untuk jujur mengakui kesalahan dan fokus mencari solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut. Dan kita  tidak akan berusaha mencari kambing hitam untuk disalahkan karena buat kita, kesalahan itu adalah sebuah proses  pembelajaran.

6. Bisa mengerti orang lain

Kita dapat menyelami perasaan orang lain dan mencoba melihat segala sesuatu dari sudut pandang orang tersebut. Kita  tidak berusaha menjadi egois dan mementingkan diri sendiri atau selalu hanya ingin dimengerti.

7. Tidak mudah tersulut emosi

Karena kita bisa memilah mana yang baik dan buruk, dan juga selalu berpikir terlebih dahulu sebelum bertindak, kita tidak gampang tersulut emosi ketika dihadapi oleh situasi yang kurang mengenakkan. Kita  mampu mengatur emosi kita dan bisa mengkomunikasikan perasaan tidak nyaman itu  dengan cara yang baik.

8. Tidak haus pujian

Kita tidak memiliki keinginan untuk menjadikan semua hal tentang diri kita sendiri. Dan  tidak  menjadi impulsif dalam menjalani hidup dan tidak menganggap pengakuan dari orang lain sebagai tujuan utama hidup kita.

9. Bisa mengalahkan rasa takut

Kita paham dan  mengerti, bahwa rasa takut adalah musuh yang harus dikalahkan dan tidak boleh jadi penghalang kesuksesan kita dalam mengejar mimpi atau menjadi penghambat kebahagiaan kita.

Dengan beranjak dewasa, kita akan dihadapi dengan berbagai macam pilihan hidup, misalnya ketika kita dihadapi dengan pilihan untuk membuka bisnis atau bekerja di perusahaan. Takut saat akan merintis bisnis sendiri memang wajar, karena tanpa perhitungan yang matang, mungkin kita  bisa saja gagal dan modal bisa saja hilang. Tapi rasa takut ini tidak sepantasnya menghalangi dan menghambat langkah kita dalam mewujudkan mimpi kan?

Umur tidak menjadi patokan untuk mengetahui kedewasaan seseorang. Bisa jadi kita akan bertemu dengan orang yang lebih muda dari kita, namun pemikirannya lebih dewasa dibandingkan orang yang berusia 30 atau 40 tahun.

Kedewasaan tidak datang secara instan, tapi juga tidak bisa sekadar ditunggu begitu saja. Kita  harus melatih pola pikir dan sikap dewasa lewat berbagai proses kehidupan. Kuncinya adalah kemampuan dan keinginan untuk terus berproses memperbaiki diri menjadi lebih baik, dan open minded serta berkeinginan untuk belajar dalam setiap prosesnya…..salam Sukses para Generasi Republik…….Merdeka !!!!!!!

Ev.Kefas Hervin Devananda.S.Th,M.Pd.K, (Ketua Pewarna Indonesia Propinsi Jawa Barat/Ceo Pelitanusantara Group)

Tinggalkan Balasan